Pengawas Sekolah asal Mojokerto Meninggal Terjangkit COVID-19

Sempat dua kali nonreaktif rapid test

Surabaya, IDN Times - Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur (Jatim) Wahid Wahyudi mendapat laporan terbaru bahwa pengawas sekolah asal Mojokerto yang juga peserta pelantikan di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) meninggal dunia karena positif COVID-19.

Pernyataan ini sekaligus merevisi laporan pertama yang diterimanya kalau pengawas tersebut negatif COVID-19. Ternyata, laporan pertama bukan swab, tapi dua kali rapid test yang hasilnya nonreaktif semua.

1. Sempat dinyatakan sakit maag, ternyata positif COVID-19

Pengawas Sekolah asal Mojokerto Meninggal Terjangkit COVID-19Ilustrasi virus corona/Dok. IDN Times

Mulanya, pengawas sekolah asal Mojokerto ini mengikuti pelantikan pada 20 Mei 2020. Selanjutnya dia dikabarkan masuk rumah sakit tiga hari setelahnya. Dia mengeluh kalau sakit perut dan sempat disebut hanya sakit maag saja. Tapi ternyata ada flek di bagian paru-paru dan dilakukanlah tes swab. Hasil swab pada 3 Juni lalu menyatakan bahwa yang bersangkutan positif COVID-19.

"Dia memang perokok berat. Tetapi hasil tes swab juga positif," kata Wahid, Kamis malam (4/6).

2. Sebanyak 90 persen peserta diklaim sudah rapid test

Pengawas Sekolah asal Mojokerto Meninggal Terjangkit COVID-19Ilustrasi rapid test COVID-19 (ANTARA FOTO/Jojon)

Mengetahui adanya laporan ini, Dindik Jatim sebenarnya sudah bergerak cepat melacak atau tracing seluruh peserta pelantikan. Dari total 240 peserta, 90 persen di antaranya diklaim sudah menjalani rapid test yang hasilnya nonreaktif.

"Yang 10 persen belum keluar hasilnya. Mungkin besok (Jumat) sudah selesai seluruhnya," ucapnya.

Baca Juga: Kepala Sekolah Positif Usai Pelantikan Serentak, Ini Jawaban Pemprov

3. Pelantikan terapkan protokol kesehatan

Pengawas Sekolah asal Mojokerto Meninggal Terjangkit COVID-19Ilustrasi cuci tangan. pexels.com/Polina Tankilevitch

Wahid dengan tegas membantah adanya kabar soal tidak adanya protokol kesehatan ketika pelantikan berlangsung. Mantan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim ini memastikan pelantikan menggunakan protokol. Peserta masuk ruangan disemprot disinfektan, cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, serta memakai hand sanitizer, wajib masker dan physical distancing.

"Setelah usai pelantikan petugas dari BKD lewat pengeras suara agar segera meninggalkan ruang pelantikan. Tetapi ada beberapa yang meluapkan kegembiraannya dengan menyempatkan foto-foto," ujarnya.

Baca Juga: Ada yang Positif COVID-19, Pemkot Minta Data Pelantikan Kepsek ke BKD

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya