Pemimpin Sidang Kongres Pemuda II pada 1928 Ternyata Arek Tuban

Pemkab Tuban diminta segera ajukan Pahlawan Nasional

Tuban IDN Times - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa mengingatkan bahwa pemimpin Sidang Kongres Pemuda II pada 1928 silam merupakan arek asal Tuban, Soegondo Djojopoespito. Ia mengusulkan Soegondo mendapat gelar pahlawan nasional.

1. Minta Tuban segera ajukan berkas pahlawan nasional

Pemimpin Sidang Kongres Pemuda II pada 1928 Ternyata Arek TubanGubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat memakai kimono di wisata Genilangit, Magetan. Dok. Humas Pemprov Jatim.

Mantan Menteri Sosial ini pun meminta Bupati Tuban segera melengkapi berkas persyaratan pengajuan sebagai pahlawan nasional tersebut. Pengajuan gelar pahlawan nasional untuk Soegondo sebetulnya sudah  pernah diajukan oleh Pemerintah Provinsi DIY, mengingat makamnya di Yogyakarta.

"Tapi dalam catatan yang sampai ke saya ada dokumennya yang belum lengkap," ujarnya usai upacara peringatan Sumpah Pemuda di Tuban, Kamis (28/10/2021).

"Jadi mohon berkas pengajuan segera  diajukan oleh Pemkab Tuban dan dilengkapi kemudian diteruskan ke provinsi untuk segera diajukan ke dewan gelar nasional,” dia menambahkan.

2. Karena Soegondo berperan besar adanya ikrar Sumpah Pemuda

Pemimpin Sidang Kongres Pemuda II pada 1928 Ternyata Arek Tuban(Museum Sumpah Pemuda) ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Selain sebagai tokoh aktif Perhimpunan Pelajar- Pelajar Indonesia (PPPI), Soegondo merupakan putra Jawa Timur yang mengambil peranan penting atau memberi inspirasi terhadap peristiwa Sumpah Pemuda sampai berhasil diikrarkan. “Atas perjuangan tersebut, sudah sepatutnya kita mengusulkan beliau menjadi pahlawan nasional,” katanya.

Baca Juga: Fakta Unik di Balik Momen Sumpah Pemuda, Sejarah Penting 93 Tahun Lalu

3. Ajak pemuda Jatim tingkatkan solidaritas

Pemimpin Sidang Kongres Pemuda II pada 1928 Ternyata Arek TubanGubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meninjau pelaksanaan SKD CPNS di Graha Unesa, Selasa (14/9/2021). Dok. Humas Pemprov Jatim.

Dalam peringatan Sumpah Pemuda ini Khofifah mengajak kaum muda Jatim untuk memperkuat solidaritas dan kebersamaan untuk bangkit dari pandemik COVID-19. Gubernur kelahiran Surabaya ini meyakini  tumbuhnya solidaritas terutama dari generasi milenial merupakan modal yang sangat baik untuk bangkit dari pandemik.

“Tumbuh masyarakat empatik dengan berbagai inisiatif saling membantu antarsesama. Di dalam gerakan itu banyak anak muda yang turut berpartisipasi untuk saling membantu. Kita melihat kebangkitan semangat gotong royong yang sesungguhnya memang selama ini menjadi nilai-nilai bangsa Indonesia,” katanya.

Menurutnya, penguatan solidaritas dan kebersamaan itu penting mengingat saat ini adalah era teknologi digital, dimana tantangan yang dihadapi adalah individualisme. Hampir semua bidang kehidupan kini bertumpu pada pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Anak muda yang tumbuh bersama dan memiliki penguasaan TIK telah terbukti lebih mampu beradaptasi dengan tatanan kehidupan baru. Bahkan mereka mampu menghasilkan karya dan inovasi yang bermanfaat.

Namun, lanjutnya, tantangannya ada pada sifat individualisme. Sifat ini merupakan konsekuensi logis berkembangnya TIK yang melewati batas wilayah membawa nilai-nilai baru kepada anak muda, yang tidak semua baik untuk bangsa kita. Individualisme melunturkan solidaritas, menghilangkan empati dan rasa kebersamaan antara kita.

Baca Juga: Kongres Pemuda II, Tempat Sumpah Pemuda Dikumandangkan Pertama Kali

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya