Modal Populer, Bukan Jaminan Bagi Caleg Artis Merebut Kursi Legislatif

Harus turun langsung ke masyarakat

Surabaya, IDN Times - Pemilihan legislatif (Pileg) 2018 diwarnai dengan majunya artis menjadi calon anggota legislatif (caleg). Salah satunya adalah Tessa Kaunang dan Krisna Mukti. Meski begitu, Tessa mengaku tidak hanya bisa mengandalkan popularitasnya sebagai artis untuk bisa merebut satu kursi di Senayan.

"Saya rangkulnya semua lapisan masyarakat, gak khusus fans saja," ujar Tessa ditemui usai acara 'Nasdem Mengajak Masyarakat Hormati Guru' di kantor Badan Pemenangan Pemilu DPW NasDem Jawa Timur, Minggu (17/2).

Baca Juga: Bukan Caleg, Masyarakat yang Perang Argumen di Medsos Rawan Stres

1. Harus banyak turun ke masyarakat

Modal Populer, Bukan Jaminan Bagi Caleg Artis Merebut Kursi LegislatifIDN Times/Ardiansyah Fajar

Tessa mengatakan harus banyak turun ke lapangan menjaring suara. Untuk melawan sejumlah nama besar yang telah lama melalang buana di dunia politik, tidak bisa hanya mengandalkan popularitasnya sebagai artis.

"Kunjungan ke daerah seperti pasar, bertemu ibu-ibu, terus millennials, jadi seluruh lapisan masyarakat saya temui. Tidak khusus fans saja, kalau fans saja malah sedikit yang milih," ungkapnya.

2. Bersaing dengan tokoh daerah lebih berat

Modal Populer, Bukan Jaminan Bagi Caleg Artis Merebut Kursi LegislatifIDN Times/Ardiansyah Fajar

Perempuan kelahiran Surabaya itu harus bertarung melawan beberapa nama tokoh, di antaranya mantan Bupati Bojonegoro Suyoto, Bendahara DPW PAN Jawa Timur Agus Maimun, Wakil Ketua Komisi I DPR RI Satya Widya Yudha, dan sejumlah tokoh politik lainnya di Dapil IX.

"Cukup berat jika hanya mengandalkan popularitas saja," ujarnya.

3. Status artis bukan jaminan

Modal Populer, Bukan Jaminan Bagi Caleg Artis Merebut Kursi LegislatifIDN Times/Ardiansyah Fajar

Hal tersebut pun dibenarkan olah Caleg DPR RI dapil Jawa Barat X, Krisna Mukti. Dia menilai bahwa nama artis saja tidak cukup meraih suara masyarakat. 

"Karena ada contoh teman saya waktu di 2014 dia lagi top penyanyi dangdut. Dia hanya turun satu kali, dua kali. Dia ngerasa bahwa sudah populer, lalu dia tidak terpilih," ujar caleg yang pada pemilu 2014 berhasil lolos ke Senayan lewat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

4. Butuh waktu satu tahun

Modal Populer, Bukan Jaminan Bagi Caleg Artis Merebut Kursi LegislatifIDN Times/Ardiansyah Fajar

Popularitas memang penting, namun meraih kepercayaan masyarakat dengan turun ke lapangan lebih penting lagi. Caleg artis, menurut Krisna harus tetap menyakinkan masyarakat bahwa dirinya pantas mewakili mereka. Kalau hanya datang satu atau dua kali saja tidak cukup.

Setidaknya Krisna mengaku butuh setahun untuk mengenalkan diri ke konstituen. Karena masyarakat juga harus tahu background atau latar belakang caleg.

"Contohnya, kalau bukan dari kalangan pesantren, ya jangan turun ke pesantren. Kalau saya karena banyak ke ibu-ibu, saya pilih menjaring suara ibu-ibu," pungkasnya.

Baca Juga: Diduga Kampanyekan Caleg, Kepala Sekolah di Bandung Dilaporkan ke KASN

Topik:

  • Edwin Fajerial

Berita Terkini Lainnya