Miliki Buku DN Aidit, Komunitas Vespa di Probolinggo Diperiksa Polisi

Mereka menyediakan berbagai buku bacaan

Probolinggo, IDN Times - Gerakan 'Vespa Literasi' di Probolinggo harus berurusan dengan aparat kepolisian. Gerakan ini dicekal karena memiliki buku yang dianggap berbau komunisme.

Baca Juga: Ingin Mudah Komunikasi, CJH Asal Probolinggo Bawa HT

1. Empat buku disita dan dua orang dibawa ke Polsek Kraksaan

Miliki Buku DN Aidit, Komunitas Vespa di Probolinggo Diperiksa PolisiDok.IDN Times/Istimewa

Ketua Vespa Literasi, Abdul Haq mengatakan, ada dua temannya Muntasir Billah dan Saiful Anwar yang dibawa ke Polsek Kraksaan, Probolinggo, Minggu (29/7). Persoalannya, karena ada empat buku yang dipajang di lapak Vespa Literasi dianggap oleh polisi berbau komunisme.

Buku tersebut ialah; Aidit (Dua Wajah Dipa Nusantara), Sukarno Markisme dan Leninisme, DN Aidit (Sebuah Biografi Singkat) dan DN Aidit (Menempuh Jalan Rakyat. "Hanya empat buku dan dua orang teman sempat dibawa ke kantor polisi," ujarnya saat dihubungi, Senin (29/7).

"Keduanya bukan mahasiswa, tapu punggawa Vespa Literasi, kesehariannya tani," tambahnya.

2. Bermula dari polisi yang datang lihat ke lapak sekitar pukul 21.00 WIB

Miliki Buku DN Aidit, Komunitas Vespa di Probolinggo Diperiksa PolisiDok.IDN Times/Istimewa

 

Abdul juga menjelaskan, kalau memang kepolisian biasa datang ke lapak Vespa Literasi. Terkadang baca buku maupun sekadar lewat saja. Ia juga menyebut kalau sudah lebih dua tahun membuka lapak literasi.

"Nah kejadiannya baru kemarin ketika kita sedang ngelapak, sekitar pukul 21.00 WIB, polisi datang, langsung ngambil buku dengan mengatakan "Ini buku bermasalah mas, buku ini kami sita anda juga kami bawa untuk dimintai keterangan di kantor,” begitu," ungkap Abdul.

3. Dua teman yang dibawa boleh pulang sekitar pukul 23.30 WIB

Miliki Buku DN Aidit, Komunitas Vespa di Probolinggo Diperiksa PolisiIDN Times/Sukma Sakti

 

Sekitar pukul 23.30 WIB, lanjut Abdul, dua temannya yang diinterogasi sudah boleh pulang. Tapi empat buku yang dianggap bermasalah tetap disita. Dia pun sempat datang ke Polsek Kraksaan pada Senin (29/7) namun tidak berbuah hasil apapun.

"Akhirnya dibawa dan diinterogasi sampai sekitar pukul 23:30 WIB. Tidak wajib (lapor) Hanya saja kemarin, ketika diinterogasi akan ditindalanjuti sekarang. Tapi ketika kita datang ke Polsek tidak ada yang bertugas," papar Abdul.

Meski begitu, Abdul akan tetap mengurus kasus ini dan tetap menggelar kembali lapak Vespa Literasi. Karena menurutnya tidak ada larangan apapun. "Ngelapak tidak (dilarang), kemarin kita masih ngelapak," tambah Abdul.

4. Komunitas ini hanya menyediakan bahan bacaan dan mewarnai

Miliki Buku DN Aidit, Komunitas Vespa di Probolinggo Diperiksa PolisiIlustrasi/unsplash.com/Thought Catalog

Abdul menerangkan, komunitas Vespa Literasi didirikan atas dasar semangat membaca. Kegiatannya hanya mingguan, setiap Sabtu dan Minggu yang biasa digelar di pusat keramaian.

"Ngelapak baca buku dan mewarnai gratis untuk anak anak sampai malam di Alun-alun Kraksaan. Kadang kita adakan diskusi kebangsaan di Cafe sekitar Kraksaan," tandas Abdul.

Baca Juga: KFC di China Resmikan Gerai Bertema Tokoh Komunis Terkenal

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya