Meubelair Lapas Surabaya, Industri Napi yang Tembus Pasar Dunia

Omzetnya tembus miliaran rupiah

Surabaya, IDN Times - Industri meubeler di Lapas I Surabaya sudah diresmikan sejak 1992. Selama 30 tahun, industri berskala ekspor itu sudah menghasilkan ribuan alumni dan menyumbang Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) senilai ratusan juta.

1. Sarana untuk napi sebelum kembali ke masyarakat

Meubelair Lapas Surabaya, Industri Napi yang Tembus Pasar DuniaMeubelair industri pengolahan kayu milik Lapas Klas 1 Surabaya yang memberdayakan napi. Dok. Humas Kemenkumham Jatim.

Direktur PT Bahari Mitra Surya (BMS), D Aruan selaku pengelola menjelaskan, pihaknya beroperasi sejak Lapas I Surabaya masih di Kalisosok. Saat itu, dia ingat betul bahwa tujuan awal dibangunnya idustri meubelair adalah untuk mempersiapkan naripidana sebelum kembali ke masyarakat.

"Kalau dulu masih garap pengolahan rotan, namun karena permintaan pasar yang besar terkait perkayuan, akhirnya kami menyesuaikan," ujarnya tertulis, Kamis (23/9/2021).

2. Ternyata produk buatan napi tapi bisa standar internasional

Meubelair Lapas Surabaya, Industri Napi yang Tembus Pasar DuniaMeubelair industri pengolahan kayu milik Lapas Klas 1 Surabaya yang memberdayakan napi. Dok. Humas Kemenkumham Jatim.

Pria asli Surabaya itu juga menjelaskan, proses produksi disesuaikan dengan metode kerja yang ada di pabrik. Dia menjamin bahwa produk hasil karya napi ini sudah berstandar internasional. Pasalnya barang-barang berupa berbagai macam meja maupun kursi telah diekspor ke berbagai negara.

"Ada Australia, Jepang, Korea hingga Eropa," ucap Aruan.

Ketika mengekspor, sambung Aruan, ada tantangan tersendiri. Sebab, ada beberapa negara yang sangat selektif. Terutama dalam hal pemenuhan hak tenaga kerja dalam hal ini warga binaan. "Ada negara yang sampai melakukan inspeksi, memastikan bahwa kami menunaikan kewajiban dan memenuhi hak warga binaan," lanjutnya.

Baca Juga: Kata Yasonna Didesak Mundur Gegara Tragedi Lapas: Anteng-Anteng Aja  

3. Hasilkan ratusan juta hingga miliaran rupiah, napi dapat upah dari penjualan

Meubelair Lapas Surabaya, Industri Napi yang Tembus Pasar DuniaMeubelair industri pengolahan kayu milik Lapas Klas 1 Surabaya yang memberdayakan napi. Dok. Humas Kemenkumham Jatim.

Selama ini, ada sistem premi dan insentif yang disetorkan PT BMS ke negara. Pihak lapas lalu membagikan premi dan insentif itu kepada napi sesuai dengan kinerja. Ada yang ditabung, ada yang dimanfaatkan untuk membeli makanan atau kebutuhan sehari-hari di dalam lapas.

"Banyak juga yang dikirim ke keluarga di rumahnya masing-masing," kata Kepala Lapas Kelas 1 Surabaya, Gun Gun Gunawan.

Namun, pihaknya sangat selektif menentukan tenaga kerja. Pasalnya, saat ini sangat sulit mendapatkan tenaga kerja yang disiplin. "Salah satu masalahnya karena mayoritas warga binaan (napi) berasal dari kasus narkotika, yang karakternya etos kerjanya kurang baik," beber Gun Gun.

Sehingga, pembinaan tersebut kekurangan tenaga kerja. Padahal, pesanan dari luar negeri sedang tinggi-tingginya. Tak heran jika industri ini bisa menyumbang PNBP ke negara. "Jika dikalkulasi, PNBP yang masuk dari awal berdirinya mencapai Rp500 juta hingga Rp1 miliar," tutupnya.

Baca Juga: Penipuan Daring dari Lapas Madiun, Pelaku Akui HP dari Napi yang Bebas

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya