Meletus, Gunung Semeru Keluarkan Lava dan Berstatus Waspada

Pendakian dibatasi sampai Kalimati

Surabaya, IDN Times - Gunung Semeru meletus, Minggu (29/11/2020). Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur (Jatim), Satriyo Nurseno menyebutkan, meletusnya gunung tertinggi di Pulau Jawa itu ditandai dengan keluarnya guguran lava. Peningkatan aktivitas Semeru diketahui sejak Jumat (27/11/2020). Namun, berdasarkan laporan yang dia terima, saat ini kondisi Semeru masih aman.

"Iya (Gunung Semeru mengeluarkan lava)," ujarnya saat dihubungi, Minggu (29/11/2020) malam.

1. Lava mengalir di jalurnya

Meletus, Gunung Semeru Keluarkan Lava dan Berstatus WaspadaGunung Semeru. Pixabay/astama81

Lava sendiri keluar dari Kawah Jonggring Saloko. Tak hanya itu, kepulan asap juga terpantau lebih tebal dari biasanya. Satriyo memastikan lava yang keluar dari Gunung Semeru dalam kategori aman. Lantaran sesuai dengan jalur lava yang sudah ada sebelumnya.

"Untuk Semeru aman, arahnya (lava) ke Curah Kobokan dan memang jalurnya guguran," kata dia.

2. Semeru di level II waspada

Meletus, Gunung Semeru Keluarkan Lava dan Berstatus WaspadaIlustrasi Seismogram (IDN Times/Arief Rahmat)

Keluarnya lava dari Gunung Merapi juga diiringi dengan letusan. Terakhir ada tiga kali letusan yang teramati dengan tinggi asap berwarna putih tebal mencapai 100 meter ke arah barat daya. Sementara guguran lava terpantau mencapai 13 kali dengan amplitudo terekam 12 mm lama gempa 1994 detik.

"Status masih level II dri PVMBG," kata Satriyo.

Dengan status ini, maka pendakian ke Gunung Semeru dibatasi hanya sampai Kalimati saja dengan lama pendakian dua hari satu malam. Rekomendasi PVMBG menyatakan bahwa masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas di dalam radius 1 km dan wilayah sejauh 4 km di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif, yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif Gunung Semeru sebagai alur luncuran awan panas.

Baca Juga: Dibuka 1 Oktober 2020, Pendakian Semeru Dibatasi Sampai Kalimati

3. Desa di lereng Semeru tidak alami getaran gempa

Meletus, Gunung Semeru Keluarkan Lava dan Berstatus WaspadaKondisi Gunung Semeru, Minggu (29/11/2020). Instagram.com/bbtnbromotenggersemeru

Terpisah, Kepala Desa Ngadas, Poncokusumo, Kabupaten Malang, Mujianto justru tidak merasakan adanya letusan Gunung Semeru. Padahal, desa tempatnya tinggal tak jauh dari Ranupani, yang merupakan pos pertama jalur pendakian Gunung Semeru. Mujianto mengaku, selama tiga hari ini hanya kabut tebal yang menyelimuti desa.

"Mohon maaf hujan dan kabut tebal di Ngadas kurang tahu karena tidak ada getaran dari Ngadas," ucapnya saat dihubungi.

Baca Juga: Membludak, Pendakian Gunung Semeru Penuh Hingga Akhir Oktober

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya