Mantan PMI Susah Cari Kerja di Jatim, Ini Faktornya

Banyak perusahaan belum membuka lowongan karena COVID-19

Surabaya, IDN Times - Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Timur (Jatim), Himawan Estu Bagijo mengakui kesulitan menyalurkan mantan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang pulang pada pandemik COVID-19 ke lapangan pekerjaan di kabupaten/kota setempat. Sekali pun mereka sudah dibekali pelatihan.

"Kalau melatih hard skill di tempat kerja, lowongannya tidak ada ," ujarnya, Senin (14/6/2021).

1. Minim lapangan pekerjaan, dinakertrans gandeng BI untuk bisa mandiri

Mantan PMI Susah Cari Kerja di Jatim, Ini FaktornyaIlustrasi UMKM. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Minimnya lowongan kerja ini disebabkan mayoritas perusahaan belum membukanya lantaran masih pandemik COVID-19. Maka dari itu, Disnakertrans Jatim bersama Bank Indonesia (BI) getol membuat pelatihan. Supaya para mantan PMI ini bisa mandiri.

"Kami bersama BI berusaha mengembangkan model usaha, sekali lagi bisanya usaha mandiri," kata Himawan.

2. Refocusing anggaran menyisakan untuk pelatihan terbatas saja

Mantan PMI Susah Cari Kerja di Jatim, Ini FaktornyaIlustrasi. Membuat anggaran. google

Selain minim lowongan kerja, faktor lain yang mempengaruhi yaitu refocusing anggaran untuk penanganan COVID-19. Himawan menyebut persentase anggaran dikepras hingga 30 persen. Jadi anggaran yang ada di disnakertrans tersisa untuk pelatih saja.

"Anggaran-anggaran yang ada di dinas seperti di disnaker juga itu akhirnya ya anggaran pelatihan yang sangat terbatas, sementara APBN juga dikurangi," ungkapnya.

3. Jumlah PMI yang pulang selama pandemik COVID-19 ditaksir capai 40 ribu lebih

Mantan PMI Susah Cari Kerja di Jatim, Ini FaktornyaPekerja Migran Indonesia datang di shelter karantina sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di Kabupaten Madiun.IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Sebelumnya, Himawan menyampaikan kalau PMI yang pulang ke Jatim sejak 27 April-7 Juni mencapai 10.907 orang. Tiga terbanyak ialah Kabupaten Sampang 1.910 PMI, Pamekasan 1.004 PMI dan Bangkalan 982 PMI. Jumlah ini lebih banyak lagi jika melihat hasil rekap sejak pandemik COVID-19 merebak pada 2020 lalu.

"Kalau 40 ribu-an ya ada (data pemulangan PMI sejak 2020)," bebernya.

Baca Juga: 40 Ribu PMI di Jatim Jadi Pengangguran Terbuka

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya