Langkah Khofifah Hadapi Potensi Gempa dan Tsunami di Selatan Jawa 

Dia ajak perkuat mitigasi bencana

Surabaya, IDN Times - Gempa bumi di selatan Jawa Timur (Jatim) terpantau terus mengalami peningkatan. Baru-baru ini gempa bumi terjadi di Jember dengan kekuatan magnitudo 5,1. Gempa bumi ini sebagai peringatan dari ratusan gempa yang melanda selatan Jatim selama 10 tahun terakhir. Juga masih ada potensi gempa yang lebih besar.

1. Potensi gempa berkekuatan magnitudo 7,0 yang bisa memicu tsunami 29 meter

Langkah Khofifah Hadapi Potensi Gempa dan Tsunami di Selatan Jawa Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa bersama Bupati Jember dan BMKG saat meninjau pantai di Jember. Dok. Humas Pemprov Jatim.

Kepala Pusat Seismologi Teknik BMKG Pusat, Rakhmat mengatakan bahwa masih akan ada potensi gempa berkekuatan besar yang timbul di selatan Jatim. Untuk itu, sudah harus ada penanganan dan persiapan dari sekarang.

"Skenario terburuk  ada di selatan Jawa dengan skala VI VII MMI. Potensi kerusakan luar biasa dan bisa menimbulkan tsunami sampai 29 meter. Kerusakan juga berdampak ke 200-250 km dari bibir pantai," ujarnya dalam rilis resmi Pemprov Jatim, Sabtu (18/12/2021).

"Sumber gempa sudah ada di sana dengan magnitudo 7,0, termasuk di daratan juga ada. Jadi kita sudah harus bersiap dari sekarang," dia menambahkan.

Catatan BMKG, sepanjang tahun 2013-2015, jumlah gempa bumi di Jatim dengan beragam magnitudo terjadi kurang dari 230 kali per tahun. Memasuki 2016 - 2020, jumlah gempa bumi dengan beragam magnitudo meningkat menjadi lebih dari 450 kali setahun, frekuensi tertinggi 655 kali pada 2016.

Baca Juga: BMKG Peringatkan Pacitan Potensi Gempa dan Tsunami Setinggi 28 Meter

2. Khofifah ajak kepala daerah lakukan audit infrastruktur dan penyiapan jalur evakuasi

Langkah Khofifah Hadapi Potensi Gempa dan Tsunami di Selatan Jawa Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa bersama Bupati Jember dan BMKG saat meninjau pantai di Jember. Dok. Humas Pemprov Jatim.

Adanya hal tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim pun memperkuat mitigasi bencana gempa bumi. "Kepada kepala daerah mohon untuk segera melakukan audit kelayakan konstruksi bangunan dan infrastruktur, penyiapan jalur dan sarana prasarana evakuasi yang layak dan memadai," tegas Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.

3. Mitigasi penting guna meminimalisir sekenario terburuk

Langkah Khofifah Hadapi Potensi Gempa dan Tsunami di Selatan Jawa Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa bersama Bupati Jember dan BMKG saat meninjau pantai di Jember. Dok. Humas Pemprov Jatim.

Penguatan mitigasi, kata Khofifah, harus dilakukan untuk meminimalisir dampak yang terjadi jika sewaktu-waktu gempa bumi dan tsunami menghamtam selatan Jatim. Pemerintah daerah perlu membuat rencana aksi dengan berbagai skenario, dari yang ringan hingga antisipasi terburuk.

Rencana aksi tersebut harus juga mencakup jalur evakuasi, proses evakuasi dan pola penanganan pengungsi jika bencana terjadi. Selain mitigasi, juga penguatan dalam hal literasi bencana masyarakat. Dengan begitu masyarakat tidak gagap dan bingung serta tahu harus berbuat apa saat bencana terjadi.

"Masyarakat ini harus mengerti kalau memang suatu daerah berpotensi untuk tsunami, gempa sebenarnya sudah menjadi early warning system. Maka sosialisasi tentang mitigasi bencana harus ditingkatkan karena masyarakat harus bisa melakukan evakuasi mandiri," katanya.

"Karena gak akan nutut, kalau mengikuti ritme dan menunggu relawan datang. Sebab, kemungkinan jarak dari gempa ke tsunami biasanya hanya 20 menit saja," pungkas dia.

Baca Juga: Catatan Sejarah Gempa Besar dan Tsunami yang Melanda Pacitan dari 1840

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya