Kota Pahlawan Berbenah Jelang Kualifikasi AFC U-20

Sampahnya masih tercium sampai GBT gak ya?

Surabaya, IDN Times - Kota Surabaya terus memoles diri jelang Kualifikasi Piala Asia atau AFC U-20 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) pada 14-18 September 2022. Pemerintah Kota melakukan berbagai upaya, mulai penguatan sinyal, akses jalan hingga bau sampah pun segera ditangani.

Baca Juga: Akses Masuk Stadion Gelora Bung Tomo Telah Dilebarkan Pemkot Surabaya

1. Penguatan sinyal hingga CCTV disebut sudah rampung

Kota Pahlawan Berbenah Jelang Kualifikasi AFC U-20Kadiskominfo Kota Surabaya M. Fikser. IDN Times/Fitria Madia

Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Surabaya misalnya, memastikan seluruh pemasangan perangkat digital dan peningkatan sinyal telepon seluler berupa mobil kombat di Stadion GBT sudah sepenuhnya rampung. Piranti base transciever station (BST) juga sudah terpasang area stadion.

"Jadi, ini kan (pertandingan) internasional. Mereka (para provider telepon seluler)  sudah tanam BST-nya itu di lantai enam kalau gak salah," ujar Kepala Diskominfo Surabaya, M. Fikser, Kamis (8/9/2022). "Mobil kombatnya itu untuk memperkuat sinyal," imbuh dia.

Sementara itu, proses pengawasan kawasan stadion bakal dibantu dengan adanya ratusan CCTV yang sudah terpasang di seluruh area GBT. Termasuk pada pintu gerbang masing-masing tribun dan area parkir.

"(Area blind spot) sudah (dicover CCTV), itu kan jadi hal yang rekomendasi perhatian (FIFA dan PSSI)" kata Fikser. "CCTV semua sudah terpasang, kemarin kami uji coba. Kami bangun ruang kontrol VOC, semacam command center. Jadi, bisa mantau 147 CCTV yang di dalam dan di luar (stadion)," dia menambahkan.

2. Bau sampah masih ada, truk pengangkut sampah beroperasi dini hari

Kota Pahlawan Berbenah Jelang Kualifikasi AFC U-20Pemkot Surabaya menutup sampah di TPA Benowo dengan geomembran. (Dok. Diskominfo Kota Surabaya).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya, Hebi Agus Djuniantoro mengakui kalau masih ada laporan bau sampah di sekitar Stadion GBT yang akan menjadi venue pertandingan Kualifikasi AFC. Pihaknya pun heran dengan laporan tersebut, padahal TPA Benowo yang lokasinya dekat stadion diklaim sudah ditutup geomembran.

"Kita teliti ternyata baunya itu dari ceceran truk sampah yang masuk. Setelah kita semprot tadi pagi sudah tidak bau," ujarnya saat konferensi pers. "Membran, semprot, boferzoom, itu kita tambah. Itu disemprotnya setip hari," imbuh dia.

Bercecerannya sampah di sekitar akses Stadion GBT ini dikarenakan pemkot tidak menutup sepenuhnya operasional TPA Benowo. Hanya saja ada pembatasan pengangkutan sampah. Bila semula bisa diangkut kapan pun--kebanyakan siang- maka selama pagelaran Kualifikasi AFC U-20 hanya diizinkan pada dini hari.

"Mulai hari ini nanti jam 02.00 WIB diambil, sampai jam 12. 00 WIB, siang besok. Itu masih ada, tapi mungkin antar pagi dan siang ini volumenya sedikit," kata Hebi.

"Tetapi untuk yang setelahnya, (saat Kuakifikasi AFC) itu kita mulai pukul 00.00 sampai pagi. Jadi TPA buka di sana, kita sosialisasikan juga di sana. Berlaku sampai AFC selesai. Pembuangan tetap ada cuman waktunya diganti. Ini siang ganti malam," dia melanjutkan.

 

Baca Juga: PSSI Jatim Ungkap Cerita di Balik Terpilihnya Gelora Bung Tomo

3. Akses jalan sudah nyambung, tapi perlu skema untuk bus pemain

Kota Pahlawan Berbenah Jelang Kualifikasi AFC U-20Stadion Gelora Bung Tomo sebelum direnovasi pada 9 November 2019. IDN Times/Reza Iqbal

Sementara untuk akses jalan, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar), Wiwiek Widayati memastikan sudah tersambung. Kendati begitu, pemkot masih harus mengawal penuh empat Timnas U-20 dari Indonesia, Timor Leste, Hong Kong dan Vietnam dari bandara ke hotel, dari hotel ke tempat latihan hingga dari hotel ke tempat pertandingan.

"Kita hanya  pengawalan saja, mudah-mudahan di perjalanan ini juga dalam keadaan lancar, artinya tidak terkendala dengan kemacetan sebagainya. Hari ini juga dilakukan simulasi penjemputan di bandara sampai ke hotel, jarak-jarak yang harus dieprhatikan, jam-jam sibuknya juga harus diperhatikan," terang dia.

"Hal hal semacam itulah sekaeang kita sedang mengumpulkan fakta-fakta, jadi begitu ini terlalu panjang di situlah akan dilakukan rekayasa lalu lintas ,tidak akan menutup (jalan)," kata Wiwiek.

"Kalau kita lihat di (Gelora) 10 November (tempat latihan) itu jalannya juga ada di viaduct, ya sehingga itu juga akan dilakukan kontraflow, seperti itu.  Venue dari penginapan menuju pertandingan itu kami harua simulasi kan dengan benar. Durasi perjalanan ini tidak boleh lebih dari 30 menit jadi disitu pasti ada salah Patwal," dia menjelaskan.

Baca Juga: Resmi Gelar Piala Dunia U-20, Ini 4 Fakta Gelora Bung Tomo

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya