Jumlah Plankton di Kali Surabaya Kalah dengan Mikroplastik

Banyak berasal dari produk personal care seperti odol

Surabaya, IDN Times - Tiga mahasiswi Jurusan Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga (Unair) Dita Adriana, Aisyah Mahirah dan Ayu Wanda membeberkan hasil penelitiannya selama bulan Agustus 2021. Mereka menemukan jumlah plankton di Mlirip, Mojokerto;  Wringinanom, Gresik dan Sidomulyo, Sidoarjo lebih sedikit dibanding mikroplastik.

1. Partikel mikroplastik dominasi Kali Surabaya

Jumlah Plankton di Kali Surabaya Kalah dengan MikroplastikMahasiswa saat meneliti plankton dan mikroplastik. Dok. Ecoton.

Berdasarkan data penelitian yang diterima IDN Times, jumlahnya plankton di Mlirip 76 individu, Wringinanom 39 individu dan Sidomulyo 31 individu masing-masing per 10 liter air sungai. Sedangkan jumlah serpihan plastik berukuran kurang dari 5 mm, mencapai 85 partikel per 10 liter di Mlirip, 75 partikel per 10 liter di Wringinanom dan 67 partikel per 10 liter di Sidomulyo.

"Kami mengambil 10 liter air pada masing-masing lokasi dan diamati melalui mikroskop dan menemukan jumlah mikroplastik lebih banyak dibandingkan jumlah plankton yang merupakan biota air pakan alami ikan,” ujar Dita Adriana tertulis, Kamis (26/8/2021).

2. Berasal dari sampah plastik yang dibuang ke sungai

Jumlah Plankton di Kali Surabaya Kalah dengan MikroplastikMahasiswa saat meneliti plankton dan mikroplastik. Dok. Ecoton.

Sementara itu, Aisyah mengatakan, banyaknya mikroplastik yang ada di Kali Surabaya berasal dari sampah plastik yang dibuang oleh penduduk yang tinggal di Daerah Aliran Sungai (DAS). Penduduk sepanjang Kali Surabaya hanya 15 persen yang terlayani oleh pemerintah dalam pengelolaan sampah.

"85 persen masih membuang sampah sembarangan seperti ke sungai, dibakar dan ditimbun,” ucap Aisyah Mahirah.

Sumber mikroplastik di Kali Surabaya mengandung butiran mikro dalam produk personal care seperti odol, sabun, cream/scrub pembersih dan kosmetik. Maka, perlu membuat kebijakan pelarangan penggunaan plastik sekali pakai dan mendorong peran serta masyarakat untuk menjaga kelestarian sungai.

3. Berpotensi rusak eksosistem sungai

Jumlah Plankton di Kali Surabaya Kalah dengan Mikroplastiktheswimguide.org

Temuan banyaknya jumlah plastik dibandingkan plankton berpotensi membawa kerusakan esosistem secara sistemik, terutama di rantai makanan. Dimulai dari rusaknya sistem pencernaan ikan kecil karena mereka mengalami kenyang semu, perut terisi plastik tapi masih lapar. 

"Jika ikan kecil kesehatannya menurun maka jumlah berkurang. Padahal ikan kecil makanan ikan predator. Pakan ikan predator sedikit populasi predator ikut sedikit. Nantinya keseluruhan popualsi ikan bisa menurun” terang Dosen Pengajar di Fakultas Perikanan dan Kelautan Unair, Veryl Hasan.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya