Jemput Pasien COVID-19 di Rusun Benowo, Petugas "Dihadiahi" Kotoran
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Kabag Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara membenarkan adanya petugas Satgas Penanganan COVID-19 Surabaya yang dilumuri kotoran oleh seorang warga. Kejadian itu bermula ketika pihaknya menjemput salah seorang penghuni Rusun Bandarejo, Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo terkonfirmasi positif, Selasa (29/9/2020).
"Iya benar ada petugas dilumuri telektong (kotoran), itu pas mau jemput pasien positif. Dua hari lalu kejadiannya," ujarnya dikonfirmasi Kamis (1/10/2020).
1. Bermula tes swab massal di rusun, ternyata ada yang positif
Febri-panggilan akrabnya- menceritakan kronologi kejadian tersebut. Awalnya Satgas Penanganan COVID-19 Surabaya menggelar tes swab massal di rusun itu pada Rabu (23/9/2020). Lima hari berselang, hasil tes pun keluar, Rabu (29/9/2020). Ternyata ditemukan seorang penghuni rusun terjangkit virus SARS CoV-2.
"Ternyata, bapak tersebut memiliki komorbid dan harus dirujuk ke rumah sakit BDH. Namun teman-teman tracing ini tidak mudah salah satu anaknya melakukan penolakan," kata Febri.
2. Petugas yang menjemput sempat ditolak tapi akhirnya dapat izin
Lantaran ditolak, Satgas COVID-19 pun kembali lagi keesokan harinya, Selasa (29/9/2020). Mereka membujuk keluarga pasien yang positif virus corona agar mau dievakuasi dan dirawat di RS BDH Surabaya. Mediasi sempat terjadi beberapa saat. Akhirnya pihak keluarga memperbolehkan.
"Waktu itu terjadilah kesepakatan, anak pertamanya mengizinkan dengan peetimbangan komorbid bapaknya untuk antisipasi hal yang tidak diinginkan," jelas Febri.
3. Meski dapat izin, istri pasien beri bingkisan berupa kotoran
Lebih lanjut, dengan membawa tandu satgas masuk ke rusun untuk menjemput pasien. "Ketika masuk, teman-teman Satgas itu sudah menggunakan pakai hazmat, mencoba untuk menjemput. Namun ternyata istri dari bapak itu, keluar dari ruangan sambil membawa bingkisan (kotoran)," ungkap Febri.
"Karena petugas harus melakukan evakuasi, petugas tidak melakukan perlawanan, akhirnya ya berhasil mengevakuasi ke RS BDH," dia melanjutkan. Setelahnya, seluruh keluarga dan kontak erat pasien menjalani swab. Mereka juga wajib isolasi sembari menunggu hasil keluar.
Baca Juga: Suka Makan Kotoran, 5 Hewan yang Memiliki Kondisi Coprophagia