Jelang Ramadan, Khofifah Tak Sarankan Ziarah Luar Kota dan Megengan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Menjelang Ramadan, masyarakat Indonesia- khususnya di Jawa Timur- biasanya mempunyai beragam tradisi. Sebut saja ziarah makam, lalu ada megengan- tradisi syukurkan untuk menyambut datangnya bulan suci bagi umat Islam.
Sayangnya, tradisi ini tampaknya akan sulit digelar pada tahun ini. Sebab, COVID-19 telah menginfeksi 603 orang di Jatim. Sehingga, Pemprov Jatim sangat tidak menganjurkan untuk ziarah ke luar kota dan megengan.
1. Ziarah luar kota tidak dianjurkan
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyarankan masyarakat tidak melakukan ziarah ke luar kota. Namun, bagi yang makamnya berada dekat dengan tempat tinggal, tetap diperbolehkan ziarah dengan syarat. Yakni mematuhi protokol kesehatan, mulai memakai masker, cuci tangan, hingga physical distancing.
"Kalau ini sebaiknya sebaiknya tidak melaksanakan ziarah, jika itu ke luar kota ya," ujar Khofifah.
2. Sarankan kirim doa dari rumah saja
Jika belum bisa ziarah ke luar kota, gubernur yang juga Ketum PP Muslimat NU ini menyarankan pihak keluarga mengirim doa dari rumah saja. Menurutnya, doa dari jauh tidak masalah.
"Sebaiknya doa tetap dikirim untuk dan keluarga-keluarganya, sebetulnya Insyaallah doa kita sampai itu," kata Khofifah.
Baca Juga: ITD Unair Kehabisan Reagen, Khofifah Pastikan Datang Esok
3. Megengan disarankan online
Sedangkan terkait megengan, Khofifah mengimbau agar digelar secara online saja. Sehingga tidak ada lagi pelaksanaan megengan di masjid maupun musala. Menurut hitungan, megengan akan digelar besok Kamis (23/4). Sebab, Karena Jumat (24/4) diprediksi sudah masuk awal Ramadan.
"Kalau di sini kita mengengan online, teman-teman berkenan kita masih (dapat) berproses menyambut Ramadan," ucapnya.
"Kita lihat kemungkinan kalau dari hisab itu masuk Ramadan hari kamis malam, jadi Jumat mulai puasa. Jadi kita kemungkinan Kamis sore megengan online," dia menambahkan.
Baca Juga: Pandemi Corona, Warga Tulungagung Gelar Tradisi Megengan Secara Online