Jatim Undang Perusahaan dari Jepang hingga Jerman untuk Bangun LRT

Gak mau kalah dari Jakarta lah

Surabaya, IDN Times - Proyek Light Rail Transit (LRT) masih terus dikaji oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim). Studi kelayakan moda transportasi massal cepat ini pun tengah dilakukan. Tak main-main, pemprov melibatkan beberapa perusahaan transportasi dari luar negeri.

Baca Juga: Bidik Perpanjangan Kontrak Kereta LRT, BPPT Datangi PT INKA

1. Libatkan perusahaan Jepang

Jatim Undang Perusahaan dari Jepang hingga Jerman untuk Bangun LRTIDN Times/Gregorius Aryodamar P

Kepala Dinas Perhubungan (Diahub) Jawa Timur, Fattah Jasin mengatakan telah ada tiga lembaga yang membahas kemungkinan wacana LRT untuk memecah kemacetan di wilayah Gerbangkertasusila. Salah satunya perusahaan asal Jepang JICA.

"Itu melalui Urban Development Project (SUDP) menyebut paling memungkinkan transportasi umum di Surabaya Raya adalah LRT," ujarnya usai rapat paripurna di DPRD Jatim, Kamis (21/3).

2. Ada juga perusahaan dari Perancis

Jatim Undang Perusahaan dari Jepang hingga Jerman untuk Bangun LRTANTARA FOTO/REUTERS/Jean-Paul Pelissier/djo

 

Tak hanya Jepang JICA, Kajian LRT juga pernah dilakukan Société Nationale des Chemins de fer Français (SNCF), perusahaan kereta api Prancis, LRT dengan menggunakan jalur atas diyakini paling tepat mengatasi kemacetan.

"Rekomendasinya dari Stasiun Gubeng ke Sidoarjo," kata Fattah.

3. Yang terbaru ialah Jerman

Jatim Undang Perusahaan dari Jepang hingga Jerman untuk Bangun LRTIDN Times / Helmi Shemi

 

Yang terbaru yakni tim feasibility study asal Jerman. Rekomendasinya masih soal LRT, tapi wilayah lintasannya lebih luas lagi. Mulai dari Lamongan, Surabaya, Bandara Juanda, Sidoarjo hingga Mojokerto.

"Semua studi itu bagi Jatim sangat dibutuhkan untuk direalisasikan. Tapi karena Jatim bukan seperti DKI Jakarta, ketika BUMD-nya punya kemampuan, kemudian investor juga mumpuni, tidak jadi masalah. Tapi Jatim masalahnya di situ (pembiayaan)," jelas Fattah.

4. Dana capai Rp7-8 triliun

Jatim Undang Perusahaan dari Jepang hingga Jerman untuk Bangun LRTIDN Times/Gregorius Aryodamar P

 

Untuk anggaran LRT dari Lamongan hingga Mojokerto diperkiraan menghabiskan Rp7-8 trilliun. Besaran tersebut termasuk pembuatan rel baru dan pengadaan gerbong serta sistem kelistrikan.

Sedangkan pendanaannya, pemprov sangat mengandalkan dana dari pemerintah pusat. Fattah menyebut, pembicaraan dengan Kementerian Perhubungan dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah dilakukan. Sejauh ini renspon kedua lembaga positif.

"LRT ini kan bagian dari kebijakan perkeretaapian. Jadi diundang-undang perkeretaapian semua kebijakan ada di pemerintah pusat, di kementerian perhubungan," kata Fattah.

5. Tiap rangkaian terdiri 8 gerbong

Jatim Undang Perusahaan dari Jepang hingga Jerman untuk Bangun LRTIDN Times/Gregorius Aryodamar P

LRT nanti diperkirakan bisa mengakomodir mobilisasi 10 juta penduduk yang bergerak di wilayah Gerbangkertasusila. Dengan tujuh sampai delapan gerbong tiap rangkaiannya. "Jarak lewatnya antar stasiun bisa lima menit sekali, tergantung supply dan demand-nya," pungkas Fattah.

Baca Juga: Jatim Akan Miliki LRT, Ini Rutenya

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya