Jatim Targetkan 136 Emas di PON Papua, 15 Cabor Jadi Andalan

Target turun dari PON edisi sebelumnya

Surabaya, IDN Times - Sebanyak 543 atlet Jawa Timur (Jatim) dilepas oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa untuk bertanding di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, Kamis (9/9/2021). Ketua Komite Olahraga  Nasional Indonesia (KONI) Jatim, Erlangga Satriagung menegaskan seluruh atlet sudah dalam keadaaan siap tanding.

"Persiapan akhir sudah dilakukan, ini tinggal berangkat," ujarnya usai pelepasan.

1. Targetkan 136 medali emas

Jatim Targetkan 136 Emas di PON Papua, 15 Cabor Jadi AndalanGubernur Khofifah (kiri) bersama Ketua KONI Jatim, Erlangga Satriagung usai pelepasan atlet Jatim ke PON Papua. Dok. Ist.

Erlangga mengaku optimis bahwa kontingen asal Jatim dapat 'panen' emas di PON Papua. Tak tanggung-tanggung, sebanyak 136 medali emas menjadi target dari KONI Jatim. Namun target ini, diakuinya menurun dibandingkan pada PON Jawa Barat lalu.

"Karena ada 10 cabor (cabang olahraga) yang hilang (tidak ada di PON Papua), memang kita kehilangan 36 emas," katanya.

2. Ada 15 cabor jadi tulang punggung emas Jatim

Jatim Targetkan 136 Emas di PON Papua, 15 Cabor Jadi AndalanPengguna jasa bandara melintas di dekat media promosi Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua di Terminal Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis (1/7/2021). (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Lebih lanjut, Erlangga juga membeberkan sejumlah cabor yang menjadi andalan kontingen Jatim dalam perhelatan PON. Ia menyebut, ada cabor menembak, atletik, panahan, selam, renang, tenis lapangan, panjat tebing, wushu hingga gulat.

"InsyaAllah gulat tujuh emas, ada 15 cabor unggulan yang InsyaAllah bisa menuhi target kita termasuk renang," tegas dia.

3. Akui peta persaingan gelap tapi tetap optimis

Jatim Targetkan 136 Emas di PON Papua, 15 Cabor Jadi AndalanGubernur Khofifah (kiri) bersama Ketua KONI Jatim, Erlangga Satriagung usai pelepasan atlet Jatim ke PON Papua. Dok. Ist.

Kendati mematok target tinggi, Erlangga tetap mewanti-wanti agar semua atlet fokus dan tidak jumawa. Sebab, pandemik COVID-19 membuat peta persaingan antaratlet di setiap cabor menjadi 'gelap'. "Hampir tidak ada lomba di internasional maupun nasional," ucapnya.

"Nah, ini sama juga yang lain sama gelapnya. Tapi kita punya emas gemuk dan kurus. Emas gemuk gak mungkin jadi perunggu kecuali cedera. Karena sudah di atas kertas. Begitu kalkulasinya," pungkas Erlangga.

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya