Janur Kuning, Cara Unik Polda Jatim Minimalisir Laka Lantas saat Mudik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Timur (Jatim) punya cara unik untuk menandai pemudik yang berisiko pada musim mudik tahun ini. Yakni dengan memasang janur kuning di salah satu bagian kendaraan pemudik. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kecelakaan.
1. Selama 2021, angka kematian laka lantas masih tinggi
Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Latief Usman menyebut bahwa dalam sehari ada 10 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas pada 2021 lalu. "Apalagi ini mudik lebaran, kami bahkan gak ingin ada yang masyarakat lecet sedikit pun di jalan," ujarnya, Minggu (17/4/2022).
"Oleh sebab itu, kami mempunyai perangkat, setiap pelanggaran di Jatim, pasti akan kami lakukan penindakan," tegas Latief.
Baca Juga: Khofifah Sebut 89,61 Persen Jalan Provinsi Aman untuk Mudik
2. Janur kuning sebagai penanda minimalisir laka lantas
Penindakan yang pertama, kata Latief, ialah represif edukatif dengan serangan janur kuning. Jadi setiap pelaku pelanggaran pasti akan dihentikan oleh petugas kemudian dipasang janur kuning. Pengendara yang telah terpasang janur kuning diharapkan sadar diri bahwa sedang membahayakan diri sendiri dan orang lain.
"Orang yang melihat ada pengendara yang terpasang janur kuning, akan lebih berhati-hati. Misalnya pengendara yang terpasang itu berbonceng tiga atau membawa muatan berlebihan yang membahayakan," katanya.
3. Janur kuning diikat di spion kendaraan pengendara berisiko atau pelanggar lalin
Nantinya, sambung Latief, janur kuning diikat di spion kendaraan pelanggar lalu lintas atau berisiko. Alasan memilih janur kuning sebagai penanda menurut dia sebagai interaksi kepada masyarakat. "Jadi kalau ada pelanggaran masak dibiarkan, kalau hanya omongan saja itu tidak ada bukti pelanggarannya, janur kuning itu sebagai tanda," dia menjelaskan.
"Ini suatu pola saja, bahwa kami ada di tengah masyarakat. Filosofinya kan ini lebaran, kami gunakan kearifan lokal," perwira dengan tiga melati emas ini menambahkan.
4. Manfaatkan CCTV e-Tilang
Selain itu, polisi juga akan memanfaatkan alat tilang elektronik berupa CCTV yang terpasang di titik-titik tertentu seperti traffic light. Kemudian ada pula CCTV tilang yang terpasang 12 unit mobil milik Ditlantas Polda Jatim. "Dan setiap Polres ada ETLE Mobile," ucap Latief.
"Yang ada tambahan 40 unit untuk mengcover seluruh jalur di Jatim yang ada kurang lebih 95 ribu kilometer," pungkasnya.
Baca Juga: Mudik Wajib Vaksinasi Booster, Khofifah Sarankan Ini