Ini Penyebab Harga Cabai di Jatim Naik

Gagal panen di daerah sentral cabai Jatim

Surabaya, IDN Times - Harga cabai rawit dan cabai besar di Jawa Timur (Jatim) kian pedas. Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi lonjakan harga komoditas yang satu ini. Kenaikan harga ini tentunya membuat emak-emak menjerit.

1. Cabai rawit tembus Rp85 ribu per kg, cabai besar Rp62 per kg

Ini Penyebab Harga Cabai di Jatim Naikilustrasi cabai rawit (agustinnesia.com)

Berdasarkan data Sistem Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) Jatim per Selasa (7/6/2022), harga rata-rata cabai rawit Rp85.036 per kilogram (kg). Harga rata-rata tertinggi Rp96.500 per kg di Pasuruan. Sedangkan harga rata-rata terendah Rp74.333 per kg di Situbondo. Di Pasar Genteng dan Keputran, Surabaya harganya Rp85.000 per kg.

Lebih lanjut, untuk harga rata-rata cabai merah besar Rp62.074 per kg. Sementara harga rata-rata tertinggi Rp74.000 per kg di Gresik dan harga rata-rata terendah Rp55.000 per kg di Lumajang. Tapi kenyataan di pasar seperti halnya Pasar Genteng dan Keputran, Surabaya, harganya Rp70.000 per kg.

Baca Juga: Harga Cabai di Lamongan Makin 'Pedas', Sekilo Rp100 Ribu

2. Banyak petani cabai rawit gagal panen karena penyakit

Ini Penyebab Harga Cabai di Jatim NaikIlustrasi Pohon Cabai Rawit (Cengek) (IDN Times/Daruwaskita)

Wakil Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Jatim, Nanang Triatmoko mengatakan, melambungnya harga cabai rawit disebabkan gagal panen akibat antraknosa di sentral cabai rawit. Seperti di Blitar, Kediri, Bojonegoro, Lamongan dan Tuban.

"Terjadi kekosongan panen di daerah sentral cabai rawit," ujarnya. Nanang membeberkan, di tingkat petani saja harga cabai rawit Rp72.000 per kg. Kemudian sampai ke pedagang harganya Rp75.000 per kg.

3. Terjadi kekosongan tanam cabai besar

Ini Penyebab Harga Cabai di Jatim Naikilustrasi komoditas cabai di pasar tradisional. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Sedangkan untuk cabai besar, sambung Nanang, terjadi kekosongan tanam akibat curah hujan yang jadwalnya maju. Nah, di tingkat petani harganya Rp46.000 per kg. Kemudian di tingkat pedagang menjadi Rp51.000 per kg. Kenaikan harga ini diakuinya, tidak membuat petani untung.

"Kalau lahannya luas dan tidak terkena penyakit bisa dibilang untung, tapi kan kondisinya beda sekarang," kata dia.

4. Warga sambat karena harga kebutuhan pokok naik

Ini Penyebab Harga Cabai di Jatim NaikPedagang cabai merah (ANTARA FOTO/Ampelsa)

Salah satu warga Desa Mojosarirejo, Driyorejo, Gresik, Titin (59) mengaku sambat dengan pedasnya harga cabai. Menurut dia, kenaikan ini memperparah kondisi dapurnya saat ini. Karena tak hanya cabai, komoditas lainnya juga naik. Seperti halnya telur yang kini di kisaran Rp28.000 per kg.

"Sekarang apa yang gak mahal? Mahal semua, bingung saya," sambat dia.

Baca Juga: Sejumlah Harga Bahan Dapur di Surabaya Naik

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya