Ini Jurus Unmuh Gresik Tangkal Radikalisme

Jangan sampai masuk kampus pokoknya

Gresik, IDN Times - Masuknya faham radikalisme ke beberapa kampus di Jawa Timur sempat menjadi fenomena tersendiri. Mengetahui itu, Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), Setyo Budi pun buka suara. Ia menegaskan bahwa hal itu tidak pernah terjadi di tempatnya. 

Baca Juga: Mencicipi Kuliner Legendaris Gresik, Nasi Krawu Buk Tiban

1. Tanamkan Ilmu Kemuhamadiyaan tangkal radikalisme dan terorisme

Ini Jurus Unmuh Gresik Tangkal RadikalismeIDN Times/Ardiansyah Fajar

Budi mengatakan bahwa di Universitas Muhammadiyah secara tegas menolak paham tersebut. Penolakan ini pun ditanamkan sejak orientasi mahasiswa baru atau ospek. "Karena sejak semester awal ada mata kuliah wajib Ilmu Kemuhammadiyaan," ujarnya saat ditemui IDN Times pada Jumat (28/12) lalu..

Dengan mata kuliah itu, pihaknya menekankan tidak ada lagi pemikiran radikal baik dari dosen maupun mahasiswa. Pemikiran itu ditransmisikan menjadi kreatifitas dan inovasi. "Kami buat kelompok kreatif bukan ekstrimis. Tidak ada mahasiswa kelompok ekstrim. Ada pendidikan menjadi insan kamil yang mulia. Perintah dikerjakan, larangan ditinggalkan," terangnya.

2. Hoaks hanya bisa ditangkal dengan mindset

Ini Jurus Unmuh Gresik Tangkal Radikalismepixabay.com

 

Selain radikalisme, fenomane hoaks juga menjadi perhatian UMG. Budi menilai bahwa kabar bohong memang masih sulit ditangkal. Menurutnya, hoaks bisa diterima karena terjebak dalam pola pemikiran. Dia mencontohkan pada kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres). "Kalau terlanjur tidak suka salah satu capres, dikasih berita bohong pun percaya. Ini kelemahan otak mindset di kita," katanya.

"Kita bisa memfilter, menganalisis berita bohong itu akan terbukti. Saya sendiri berulang kali sampaikan ke mahasiswa dan para dosen agar lebih hati-hati," tambahnya.

3. 60 persen mahasiswanya lulusan baru

Ini Jurus Unmuh Gresik Tangkal RadikalismeIDN Times/Ardiansyah Fajar

Kehati-hatian tersebut terus ditekankan karena saat ini mayoritas atau sekitar 60 persen mahasiswa UMG adalah fresh graduated dari SMA. Sementara, sisanya yang adalah mahasiswa yang mengambil kelas sore karena kebanyakan berasal dari latar belakang pekerja.  "Beda dengan tahun-tahun sebelumnya itu 70 persen kelas sore karena banyak pekerja," ungkap Budi.

4. Masuk kategori utama perguruan tinggi

Ini Jurus Unmuh Gresik Tangkal RadikalismeIDN Times/Ardiansyah Fajar

Budi menambahkan, UMG akan terus mencegah masuknya radikalisme untuk menjaga kualitas kampus. Dengan begitu, bahwa akan tetap menjadi salah satu kampus di jajaran depan universitas di Jawa Timur.

UMG sendiri, kata dia, telah masuk kategori utama perguruan tinggi di Jatim. "Kami miliki kualitas lulusan PTS terbaik, di sisi oain banyak hasilkan penelitian dan prestasi di bidang olahraga. Terbaru juara umum Pencak Silat di ITB (Institus Tekonologi Bandung) dengan 7 medali emas," bebernya.

5. Kuliah di UMG bayarnya Rp7 juta

Ini Jurus Unmuh Gresik Tangkal RadikalismeIDN Times/Ardiansyah Fajar

 

Supaya semua kalangan bisa menikmati pendidikan tinggi, Budi menuturkan kalau UMG tidak mematok biaya yang mahal. Untuk membayar uang gedung hanya perlu menyiapkan Rp7 juta saja. "Kalau SPP atau uang semesteran itu Rp7 juta juga tiap semesternya. Ini tidak terlalu mahal dan tidak terlalu murah dengan berbagai fasilitas yang kami sediakan," pungkasnya.

Baca Juga: Black Panther, Tim Bentukan Polres Gresik untuk Pengamanan Kota Pudak

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya