Hari Air, Aktivis Milenial: Cintai Sungaimu Setulus Cintamu Padaku

Jaga lingkunganmu, ayo memulai dari diri sendiri

Gresik, IDN Times - Peringatan Hari Air yang jatuh pada Selasa (22/3/2022), diwarnai dengan aksi sekelompok aktivis milenial di perempatan Wringinanom, Gresik. Puluhan aktivis lingkungan yang tergabung dalam Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton) ini menggaungkan penolakan plastik sekali pakai.

Baca Juga: Hari Air Sedunia 2022: Mari Lindungi Air Tanah dari Krisis Air Global!

1. Aksi bawa poster protes dengan banyaknya sampah plastik di sungai

Hari Air, Aktivis Milenial: Cintai Sungaimu Setulus Cintamu PadakuAksi damai Hari Air 2022. Dok. Ecoton.

Nah, dalam aksinya para aktivis membentangkan sekitar 13 poster antara lain bertuliskan, "Aku Rela Kau Cemari Tapi Jangan Sungaiku", "Cintai Sungaimu Setulus Cintamu Padaku", "Hargai Kualitasmu dengan Menghargai Air", "Sungai Bebas Sampah Sachet", "Aksi Brantas", "Tiap Hari Makan Plastik Kesehatanmu Lo Gapapa Ta?".

"Kita mengharapkan kepada semua masyarakat dan pemerintah untuk menghimbau agar dengan adanya fakta dan situasi yang ada terhadap krisis air bersih di Indonesia yang dari tahun ke tahun semakin turun dengan persentase sebesar 15- 35 persen per kapita," ujar Koordinator Aksi, Rizki Akbar.

Selain krisis air bersih, adanya pencemaran terhadap sampah plastik yang ditemukan seperti plastik sachet menjadi fokus para aktivis lingkungan ini. Rizki menyebut, sampah yang banyak ditemukan adalah sampah sachet dari minuman seperti kopi dan jus sebesar 21 persen. Sisanya seperti sachet shampo hingga deterjen.

"Kami berharap dengan adanya aksi damai ini dapat diaplikasikan kepada semua masyarakat untuk lebih peka terhadap lingkungan dengan memulai pada diri sendiri dan mengingatkan kepada orang lain" kata Rizki.

Baca Juga: Resah Pencemaran Sungai, Ecoton Bikin Lorong Botol Plastik

2. Sampah plastik cemari sungai karena bentuk mikroplastik yang membahayakan

Hari Air, Aktivis Milenial: Cintai Sungaimu Setulus Cintamu PadakuAksi damai Hari Air 2022. Dok. Ecoton.

Lebih lanjut, sampah plastik sachet yang terakumulasi di lingkungan perairan, kemudian hanyut dan tertumpuk di bantaran sungai akan mencemari air sungai yang dimanfaatkan sebagai bahan baku air PDAM. Bahkan, sampah sachet yang bertumpuk akan mengalami degradasi menjadi masalah baru, yaitu terbentuknya mikroplastik.

Mikroplastik adalah bagian terkecil dari plastik yang telah mengalami degradasi dan berukuran (mikroskopis), yaitu <5 mm. Adapun, kelimpahan tertinggi mikroplastik berada di permukaan sungai pada titik Driyorejo (13,33 partikel/m3).

"Semoga semua elemen masyarakat sadar akan pentingnya air, dan diharapkan masyarakat mengubah prilakunya untuk lebih menghargai air dengan tidak memakai produk palastik sekali pakai, tidak membuang sampah di sungai serta memilah dan mengolah sampahnya dengan konsep zero waste dan 3R," kata penanggung jawab aksi, Muhammad Kholid Basyaiban.

3. Ecoton lakukan penelitian, sampah plastik banyak ditemukan di Sungai Brantas dan Kali Surabaya

Hari Air, Aktivis Milenial: Cintai Sungaimu Setulus Cintamu PadakuAksi damai Hari Air 2022. Dok. Ecoton.

Berdasarkan hasil penelitian dan informasi yang telah dilakukan oleh Arum Wismaningsih dari Ecoton, tumpukan sampah plastik sebanyak 200 lembar ditemukan di Sungai Brantas hingga Kali Surabaya. Nah, kualitas air di Kali Surabaya mengalami penurunan.

Penurunan kualitas ini juga dipengaruhi oleh limbah domestik maupun limbah nondomestik di aliran air masuk ke Kali Surabaya. "Diharapkan juga bagi perusahaan-petusahaan penghasil plastik sekali pakai terutama sachet dapat meredesain ulang kemasannya dan bertanggung jawab atas sampahnya sesuai dengan konsep EPR," katanya.

"Untuk pemerintah baik pusat dan daerah harus memikirkan cara untuk mengurangi kontaminasi sampah plastik  ke lingkungan terutama sungai, salah satu nya dengan cara menerbitkan kebijakan dan regulasi pengurangan plastik sekali pakai di Indonesia" tambah Kholid.

4. Terbitkan imbauan hingga desakan ke swasta dan pemerintah

Hari Air, Aktivis Milenial: Cintai Sungaimu Setulus Cintamu PadakuAksi damai Hari Air 2022. Dok. Ecoton.

Berangkat dari permasalahan tersebut, Ecoton mengimbau, perlu adanya pengawasan yang serius dari pemerintah khususnya BBWS Brantas istansi yang berwenang dalam mengelola Sungai Brantas, terkait prilaku industri dan masyarakat yang menyebabkan pencemaran di Sungai Brantas.

Kedua, perlu adanya pengelola secara bijak oleh BBWS Sungai Brantas dalam pengelolaan sumber daya air sungai Brantas untuk memberikan pencegahan, pemeliharaan dan pengendalian terhadap kerusakan yang menyebabkan kualitas air serta ekosistem yang ada di wilayah sungai Brantas menurun. serta menyediakan fasilitas sampah dan papan peringatan di sepanjang aliran sungai Brantas untuk mengantisapasi sampah plastic masuk ke sungai.

Ketiga, perlu adanya sosialisasi intensif yang dilakukan oleh pemerintah pusat, provinsi bahkan pemerintah daerah terhadap  masyarakat terkait pengelolaan sampah yang benar. Keempat, mendesak industri penghasil sampah plastik untuk bertanggung jawab atas sampah plastik mereka yang mencemari sungai, dengan melakukan pemulihan lingkungan sesuai dengan konsep EPR dan regulasi yang berlaku .

Kelima, mengajak masyarakat untuk bergaya hidup Zero waste dan memilah sampah dari rumah menjadi 3 jenis, yaitu sampah organik yang dimanfaatkan sebagai kompos, sampah residu dibuang di TPA dan sampah anorganik untuk didaur ulang.

Baca Juga: Peneliti Ecoton: Air Sungai Bedadung Jember Kandung Fosfat Tak Wajar

Topik:

  • Zumrotul Abidin
  • Stella Azasya

Berita Terkini Lainnya