Harga Cabai Terpantau Naik, Musim Hujan dan Pandemik Jadi Faktornya

Wah yang hobi pedes sabar dulu ya

Surabaya, IDN Times - Hargai cabai di Jawa Timur (Jatim) mulai merangkak naik. Berdasarkan Sistem Informasi Ketersediaan Perkembangan Bahan Pokok (Siskaperbapo) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim, harga cabai rawit Rp72.104 per kg, cabai merah besar keriting Rp48.528 per kg dan cabai merah besar biasa Rp32.953 per kg.

1. Dipengaruhi musim hujan dan pandemik

Harga Cabai Terpantau Naik, Musim Hujan dan Pandemik Jadi FaktornyaIlustrasi Suasana Hujan (IDN Times/Sukma Shakti)

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, Hadi Sulistyo mengatakan, kenaikan harga cabai dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama menurunnya produksi di musim hujan. Kemudian pengaruh dari distribusi yang terhambat akibat adanya antisipasi pandemik COVID-19.

"Untuk itu pemerintah memiliki program pendampingan produk hortikultura, dan mendorong hilirisasi terutama saat panen melimpah," ujarnya, Selasa (12/1/2021).

Baca Juga: Setelah Kedelai, Harga Cabai dan Daging Sapi Melambung Tak Terkendali

2. Cabai rawit stoknya masih surplus

Harga Cabai Terpantau Naik, Musim Hujan dan Pandemik Jadi Faktornyailustrasi komoditas cabai di pasar tradisional. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Meski begitu, Hadi memastikan cabai rawit masih surplus 545.970 ton. Data Dinas Pertanian Jatim, produksi cabai rawit tahun 2020 mencapai 612.978 ton dari luas panen 58.563 hektar. Sedangkan tingkat konsumsi yakni 67.008 ton/tahun sehingga Jatim masih bisa menyuplai ke daerah lain.

Lebih lanjut, potensi produksi cabai di Jatim tahun 2021. Untuk ketersediaan cabai rawit, potensi luas panen komoditi cabai rawit pada semester I (Januari s/d Juni) sebesar 22.853 hektar dengan produksi sebesar 286.923 ton.

Dengan prediksi luas panen bulan Januari 2021 sebesar 1.788 hektar terutama di Kabupaten Blitar 468 hektar, Malang 179 hektar, Jember 205 hektar, Bondowoso 236 hektar dan Kediri 33 hektar. Prediksi produksinya pada bulan Januari 2021 sebesar 17.493 ton dengan sebaran terbesar di Kabupaten Blitar 4.475 ton, Malang 1.385 ton, Situbondo 1.075 ton, Banyuwangi 844 ton dan kediri 626 hektar.

Kemudian potensi luas panen komoditi cabai rawit pada semester II (Juli – Desember) sebesar 39.547 hektar, utamanya di Kabupaten Blitar 8.212 hektar, Kediri 3.386 hektar, Malang 3.018 hektar, Sampang 6.647 hektar dan Tuban 5.367 hektar. Potensi produksi pada semester II (Juli s/d Desember) sebesar 366.742 ton, utamanya di Kabupaten Blitar 103.289 ton, Kediri 29.040 ton, Malang 40.185 ton, Probolinggo 21.631 ton dan Tuban 20.763 ton.

3. Panen cabai besar diprediksi baik tahun ini

Harga Cabai Terpantau Naik, Musim Hujan dan Pandemik Jadi FaktornyaIlustrasi Cabai Rawit (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)

Sementara untuk ketersediaan cabai besar, potensi luas panen semester I (Januari-Juni) sebesar 5.973 hektar dengan produksi sebesar 55.939 ton. Prakiraan luas panen bulan Januari 2021 sebesar 702 hektar.

Luasan lahan tanam cabai terluas berada di Kabupaten Blitar 180 hektar, Malang 151 hektar, Lumajang 60 hektar, Banyuwangi 53 hektar. Sedangkan prediksi produksi bulan Januari 2021 sebesar 6.957 ton utamanya Kabupaten Blitar 2.871 ton, Malang 1.305 ton, Lumajang 815 ton, Banyuwangi 380 ton.

Sedangkan potensi luas panen Semester II (Juli – Desember) sebesar 4.221 hektar utamanya di kabupaten Malang seluas 938 hektar, Blitar 529 hektar, Banyuwangi 458 hektar, Jember 329 hektar, Tuban 209 hektar, Lumajang 206 hektar, dan Sumenep 159 hektar dan Kediri 158 hektar. Dengan potensi produksi pada semester II sebesar 41.095 ton, utamanya di Kabupaten Malang 10.938 ton, Jember 5.711 ton, Blitar 4.874 ton, Banyuwangi 3.209 ton, Lumajang 2.211 ton dan Kediri 1.461 ton.

Baca Juga: Curhat Pedagang Ketoprak Menanti Normalnya Harga Kedelai dan Cabai

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya