GOR GBT dan Lapangan Kalibokor akan Jadi RS Darurat COVID-19

Ditarget operasional pekan ini

Surabaya, IDN Times - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan kalau pihaknya sedang berusaha keras menangani kasus COVID-19 di wilayahnya. Setelah menyiapkan tempat isolasi di kelurahan, ia juga memproyeksikan Gelora Bung Tomo (GBT) dan lapangan Kalibokor menjadi rumah sakit darurat COVID-19 .

1. Rumah sakit darurat di GBT dan Kalibokor ditarget operasional pekan ini

GOR GBT dan Lapangan Kalibokor akan Jadi RS Darurat COVID-19

Eri menerangkan, lokasi rumah sakit darurat yang di GBT bukan di stadionnya. Melainkan di GOR Indoor kompleks GBT. Sementara satu lagi di Lapangan Kalibokor. Dua rumah sakit darurat ini rencananya beroperasi pada akhir pekan ini.

“Hari ini sudah siap tempatnya semua, mudah-mudahan Jumat sudah beroperasi. Sehingga tidak ada lagi warga Surabaya yang isoman. Kalau rumahnya tidak memenuhi syarat untuk isoman,” ujarnya dalam rilis resmi, Rabu (21/7/2021).

Baca Juga: Siap-siap! Staf Dinas di Surabaya akan Ditunjuk Jadi Petugas Tracing

2. Masifkan tracing dan testing

GOR GBT dan Lapangan Kalibokor akan Jadi RS Darurat COVID-19Ilustrasi Swab Test (ANTARA FOTO/Moch Asim)

Selain itu, Pemkot Surabaya juga terus memasifkan testing dan tracing. Nah, untuk menunjang itu semua, Eri memastikan sudah mendistribusikan sebanyak 40 ribu swab antigen yang dibagi kepada 63 puskesmas se-Surabaya.
 
“Tiap puskesmas dikirim oleh Dinas Kesehatan rata-rata 2-4 ribu. Nah bagi masyarakat yang merasa menjadi kontak erat atau mengalami gejala silahkan swab. Pada saat hasilnya positif langsung isolasi ya, tetapi apabila negatif cukup kami info tidak diberikan hasilnya,” kata Eri.

3. Sebar staf OPD untuk ikut lakukan tracing

GOR GBT dan Lapangan Kalibokor akan Jadi RS Darurat COVID-19ilustrasi penularan covid-19 (medium.com)

Lebih lanjut, Eri menambahkan, kalau petugas tracing dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sudah mulai ditejunkan. Mereka akan bertugas mendata kontak erat apabila ditemukan satu kasus pasien terkonfirmasi, maka sebanyak-banyaknya menemukan kontak erat.

“Jadi, per hari tracingnya harus sudah selesai, supaya tidak ada keterlambatan. Kalau ternyata dari kontak erat itu hasilnya positif, maka kita lakukan tracing lagi pada kontak erat orang itu, begitu seterusnya.  Ini tujuannya memutus mata rantai penyebaran COVID-19,” pungkasnya.

Baca Juga: Surabaya Buat Tempat Isolasi Pasien COVID-19 di Tiap Kelurahan

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya