Eri Ucapkan Innalillahi Saat Menang Quick Count, Ini Alasannya

Ojo sampe lali karo janji-janjine ya pak

Surabaya, IDN Times - Calon Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menyampaikan pidato kemenangannya dalam Pilkada 2020 di Kantor DPC PDIP Surabaya, Rabu (9/12/2020) sore. Menariknya, dalam pidato itu Eri memulai dengan kalimat istirja' yang identik dengan ucapan ketika momen musibah atau ujian.

"Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun pada sore hari ini kami Eri-Armuji, berdasarkan perhitungan cepat sementara kita diunggulkan. Dan berarti kalau ini dihitung secara manual berarti tidak jauh berbeda," ujarnya.

1. Anggap amanah yang besar

Eri Ucapkan Innalillahi Saat Menang Quick Count, Ini AlasannyaCalon Wali Kota Surabaya nomor urut 1, Eri Cahyadi saat melakukan pencoblosan bersama istri, Selasa, (9/12/2020). IDN Times/Ardiansyah Fajar

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu menjelaskan makna ucapannya membuka pidato. Dia menyatakan bahwa jabatan yang akan diembannya bukanlah sebagai kebanggaan semata. Melainkan amanah untuk dirinya ke depan.

"Buat saya yang namanya jabatan, pimpinan, itu bukan untuk dikejar atau dicari dan untuk dikuasai. Tapi ini adalah sebuah amanah,” ujarnya usai pidato.

2. Harus melibatkan Tuhan dalam menahkodai Surabaya

Eri Ucapkan Innalillahi Saat Menang Quick Count, Ini AlasannyaCalon Wali Kota Surabaya nomor urut 1, Eri Cahyadi saat melakukan pencoblosan bersama istri, Selasa, (9/12/2020). IDN Times/Ardiansyah Fajar

Amanah yang diberikan kepada dirinya menurut Eri adalah dari Tuhan. Dia menyebut amanah ini berat sehingga perlu kekuatan dari Tuhan. "Harus dikembalikan kepada Gusti Allah. Karena seorang pemimpin itu harus adil. Seorang pemimpin harus rata, harus bisa melihat semua rakyatnya,” kata dia.

Baca Juga: Nomor Urut 1, Eri Cahyadi: Ketuhanan Yang Maha Esa!

3. Anggap tanggung jawab yang didapat berat dan bisa diambil atas kehendak Tuhan

Eri Ucapkan Innalillahi Saat Menang Quick Count, Ini AlasannyaCalon Wali Kota Surabaya nomor urut 1, Eri Cahyadi saat melakukan pencoblosan bersama istri, Selasa, (9/12/2020). IDN Times/Ardiansyah Fajar

Tanggung jawab itu yang dianggap Eri sebagai sesuatu yang berat. Sekali saja salah maka seorang pemimpin harus bertanggung jawab di dunia dan akhirat. “Karena itu sebagai manusia kita katakan kembali, Innalillahi wa inna ilaihi rajiun,” ucapnya.

“Semua ini sesuai dengan yang diajarkan masyayikh (kiai). Jabatan adalah amanah. Maka sewaktu-waktu amanah tersebut diambil, maka seyogyanya kita mengucapkan itu (inna lillahi wa inna ilaihi rajiun),” dia menambahkan

Baca Juga: Eri Cahyadi Janjikan Insentif Ketua RT dan RW Naik Dua Kali Lipat

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya