Elektabilitas PDIP Tertinggi, Demokrat dan Golkar Sama, Ini Faktornya

Elektabilitas PDIP dibayangi PKB dan Gerindra

Surabaya, IDN Times - Elektabilitas PDI-Perjuangan menjadi yang tertinggi di Jawa Timur (Jatim) sebesar 27,2 persen. Kemudian beberapa partai besar lain yang punya basis massa di Jatim. Namun, Partai Demokrat yang notabene kuat di Jatim, justru menurun pada survei kali ini. Hal itu tercatat berdasarkan hasil survei yang dirilis Surabaya Survey Center (SSC).

1. Elektabilitas PDIP dibayangi PKB dan Gerindra, Golkar samai Demokrat karena faktor Musda

Elektabilitas PDIP Tertinggi, Demokrat dan Golkar Sama, Ini FaktornyaKetum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto berfoto bersama awak media di hari terakhir rakernas. (dok. PDIP)

Berdasarkan data hasil survei yang didapat IDN Times dari SSC, elektabilitas kedua di bawah PDIP ialah PKB sebesar 19 persen, ketiga Gerindra 11 persen, keempat Golkar 6,8 persen dan kelima Demokrat juga 6,8 persen. Nah, dari pengamatan sebelumnya, elektabilitas Demokrat sempat unggul di atas Golkar tapi sekarang disamai.

Peneliti Senior SSC, Surokim Abdussalam membeberkan, faktor yang membuat elektabilitas partai berlambang bintang mercy turun di Jatim. Menurutnya salah satu faktor utama ialah pascagelaran Musyawarah Daerah (Musda). Kemudian disusul keluarnya menantu mantan Gubernur Jatim sekaligus mantan Ketua Demokrat Jatim Soekarwo, Bayu Airlangga.

"Jelas punya pengaruh Musda, hingga ramai-ramainya kemarin. Mundurnya Mas Bayu juga membuat internal Demokrat ini goyah," ujar Surokim.

Baca Juga: Khofifah Berpeluang ke Pilpres, 5 Nama Ini Bakal Ramaikan Pilgub Jatim

2. Bayu mundur bikin Golkar naik, ada faktor gerbong Pakde Karwo

Elektabilitas PDIP Tertinggi, Demokrat dan Golkar Sama, Ini FaktornyaBayu Airlangga saat Musda Partai Demokrat Jatim. dok. Istimewa.

Surokim pun mengakui, mundurnya Bayu dari Demokrat kemudian bergabung dengan Golkar mulai berdampak positif terhadap elektabilitas partai berlambang pohon beringin ini di Jatim. Terbukti, saat ini elektabilitas Golkar menyamai Demokrat. Bahkan ada potensi bisa mengungguli.

"Karena Mas Bayu juga pindah ke Golkar otomatis jadi bawaannya ikut. Mas Bayu kan ya tokoh dengan di belakangnya ada Pakde Karwo (Soekarwo). Gerbong kepindahan kader Demokrat ke Golkar itu juga harus diselesaikan Demokrat kalau gak ingin kehilangan ceruknya," kata dia.

3. Golkar bisa salip Demokrat jika jaga tren positif

Elektabilitas PDIP Tertinggi, Demokrat dan Golkar Sama, Ini FaktornyaANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Dekan FISIB Universitas Trunojoyo Madura ini menyebut, merosotnya suara Demokrat harus bisa dimanfaatkan Golkar. Partai berlambang Beringin tersebut saat ini semakin kompetitif dan punya peluang sangat besar menyalip Demokrat. "Masih ada waktu 1 tahun 6 bulan semua perkembangan masih terjadi. Tapi posisi hari ini Golkar patut menyambut baik karena bisa kompetitif terhadap Demokrat. Ini menarik irisannya sama antara Demokrat dan Golkar," jelasnya.

"Kalau kemudian ini bisa dikelola dengan baik dan di-maintenance baik, potensi Golkar nyalip dan menjauh dari Demokrat sangat besar. Apalagi Demokrat sekarang proses rekonsiliasi di internalnya," sambungnya. Tidak hanya faktor Bayu, Surokim melihat gaya kepemimpinan Sarmuji di Golkar juga sangat baik dan jauh dari kegaduhan. Hal ini menjadi keuntungan untuk menggaet suara rasional.

4. Tugas berat Emil bawa Demokrat melejit lagi

Elektabilitas PDIP Tertinggi, Demokrat dan Golkar Sama, Ini FaktornyaKetua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (tengah). (Dok. Partai Demokrat)

Untuk Demokrat sendiri, Surokim melihat tugas berat yang diemban oleh Emil Dardak sebagai Ketua DPD Demokrat Jatim. Dengan sisa waktu 1 tahun 6 bulan menjelang Pileg 2024, Emil harus bisa menghilangkan egonya untuk suara Demokrat.

"Ini pertaruhan Mas Emil bagaimana mengkonsolidasikan internal Demokrat, apa bisa mulus atau tidak. Kalau Mas Emil bisa konsolidasi dengan baik, dan merangkul faksi bersebrangan, hasilnya akan baik. Dan Mas Emil harus sering turun sebagai ketua partai, tidak hanya wagub saja," bebernya.

"Di sisi lain, partai level tengah berharap konsolidasi Demokrat tidak mulus. Ini catatan untuk Demokrat kalau tidak bisa merawat maka ceruk suara akan diambil partai lain," pungkas Emil.

Sebagai informasi, hasil penelitian yang dilakukan oleh SSC ini dilaksanakan dari tanggal 1-10 Agustus 2022 di 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Sebanyak 1.200 responden dipilih dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,83 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Penentuan responden dalam setiap Kartu Keluarga (KK) dilakukan dengan bantuan kish grid.

Baca Juga: Elektabilitas Capres 2024: Ganjar Prabowo Bersaing, Khofifah Menguntit

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya