Ecoton Sebut Ikan, Udang, dan Kerang Terkontaminasi Mikroplastik

Ditemukan di Pesisir Utara Jawa

Surabaya, IDN Times - Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton) bersama komunitas mahasiswa di Malang, Surabaya, Lamongan dan Gresik mendapatkan temuan mikroplastik pada biota laut di Pesisir Utara Jawa. Biota laut yang dimaksud adalah ikan, udang dan kerang.

1. Mikroplastik diduga dari Sungai Brantas, Bengawan Solo dan Kali Surabaya

Ecoton Sebut Ikan, Udang, dan Kerang Terkontaminasi MikroplastikPengujian sampel yang dilakukan oleh Ecoton. Dokumentasi Ecoton

Mikroplastik yang ditemukan peneliti berukuran <5 mm hingga 0,33 mm. Kandungan ini terbawa dari Sungai Brantas, Bengawan Solo, dan Kali Surabaya yang didorong oleh banyaknya sampah plastik yang masuk ke dalam perairan.

"Serpihan plastik yang mencemari sungai dan pesisir laut ini karena buruknya sistem pengelolaan sampah," jelas Manager Kampanye Tonis Afrianto, Rabu (6/1/2021).

Data World Economic Forum 2020 menyebutkan, hanya 39 persen masyarakat yang mendapatkan layanan pengumpulan sampah. Sedangkan 61 persen lainnya, membuang sampah di sembarang tempat.

2. Sampah domestik yang terkelola hanya 30 persen

Ecoton Sebut Ikan, Udang, dan Kerang Terkontaminasi MikroplastikEcoton saat mengambil sampel di Kalimas Surabaya. Dokumentasi Ecoton

Tonis menambahkan, pengelolaan sampah oleh pemerintah kabupaten/kota juga masih dinilai buruk. Dia menyebut bahwa hanya 30 persen sampah domestik yang terkelola dengan baik. Sementara 70 persen terbengkalai.

"Sampah yang dihasilkan masyarakat Sebagian besar masih dibakar secara terbuka 47 persen dan 23 persen dibuang sembarangan. Artinya, dibuang di perairan, dipendam dan di permukaan tanah," kata Tonis.

Baca Juga: ECOTON Temukan Pencemaran Mikroplastik di Perairan Timur Surabaya

3. Ingatkan bahaya plastik

Ecoton Sebut Ikan, Udang, dan Kerang Terkontaminasi MikroplastikIlustrasi sampah. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

Padahal, kandungan plastik ini mengandung zat berbahaya. Apabila tertelan tubuh dapat menganggu terutama sistem endokrin. Yaitu serangkaian kelenjar yang memproduksi dan mengeluarkan hormon, serta mengontrol fungsi pernapasan, reproduksi, persepsi sensorik, pertumbuhan, pergerakan dan perkembangan seksual.

"Masyarakat untuk mengubah perilaku dengan tidak membuang sampah di sepanjang aliran sungai. Juga harus ada regulasi pelarangan penggunaan plastik sekali pakai di kota-kota/kabupaten yang dilewati Sungai Brantas dan bengawan Solo," katanya.

"Sudah saatnya 2021 stop makan plastik," dia menambahkan.

Baca Juga: Ecoton Ungkap Biang Pencemaran di Pesisir Surabaya, Ini Rekomendasinya

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya