Dugaan Penggelembungan Suara, Enam Parpol Datangi KPU Surabaya

PDIP sebagai tertuduh kaget

Surabaya, IDN Times - Sebanyak enam partai politik (parpol) beramai-ramai mendatangi Kantor KPU Surabaya, Senin (22/4). Tujuan mereka datang ialah untuk melapor adanya dugaan kecurangan penggelembungan suara pada Pileg 2019.

Keenam parpol itu diantaranya adalah PKB, Gerindra, PKS, PAN, Hanura, dan PPP. Mereka membawa beberapa bukti terkait dugaan penggelembungan suara.

1. Penggelembungan capai kelipatan 10

Dugaan Penggelembungan Suara, Enam Parpol Datangi KPU SurabayaIDN Times/Ardiansyah Fajar

 

Koordinator aliansi, Musyafak Rouf, mengungkapkan jika penggelembungan ini mereka ketahui setelah melakukan input data dari salinan C1 milik masing-masing. "Ada banyak, di berbagai TPS. Diduga ini masif. Penggelembungan yang dilakukan di kelipatan 10," ujarnya saat di Kantor KPU Surabaya.

Pria yang juga Ketua DPC PKB Surabaya mencontohkan, di TPS 22 Gubeng, penggelembungan 28 jadi 98. TPS 70 Sawahan, 19 jadi 49, penggelembungan. TPS 127 Gubeng, 39 jadi 89.

"Ini hanya sedikit dari banyak data kami. Berdasarkan data yang kami miliki sekitar 34 persen dari total TPS terjadi penggelembungan ini," tambah Musyafak.

Baca Juga: Bawaslu Jatim Keluarkan Rekomendasi Pemungutan Suara Ulang di 8 TPS

2. Bawa bukti kalau PDIP yang lakukan penggelembungan

Dugaan Penggelembungan Suara, Enam Parpol Datangi KPU SurabayaIDN Times/Ardiansyah Fajar

 

Ditanya soal partai mana yang mendapatkan dampak dari penggelembungan suara, Musyafak enggan menyebut. Hanya saja Ia menunjukkan salinan C1 yang dimiliki dan menunjuk pada PDIP. "Lihat sendiri saja ini buktinya. Saya nggak bilang, monggo lihat sendiri. Kalau saya bilang, nanti dibilang fitnah," tegasnya.

3. Minta hitung ulang seluruh TPS di Surabaya

Dugaan Penggelembungan Suara, Enam Parpol Datangi KPU SurabayaIDN Times/Ardiansyah Fajar

 

Untuk itu, Musyafak bersama dengan pimpinan masing-masing partai aliansi meminta agar KPU Kota Surabaya menjalankan rekomendasi dari Bawaslu. "Melakukan hitung ulang terhadap seluruh TPS di Surabaya," tukas Musyafak.

4. Laporan segera ditindaklanjuti oleh KPU Surabaya

Dugaan Penggelembungan Suara, Enam Parpol Datangi KPU SurabayaIDN Times/Ardiansyah Fajar

 

Sementara, Ketua KPU Surabaya, Nur Syamsi memastikan jika bukti yang diberikan akan ditelaah lebih lanjut. Ia belum bisa memastikan secara rinci TPS mana saja yang akan dilakukan hitung ulang.

"Rekomendasi bawaslu itu sudah kami tindak lanjuti. Kebetulan proses rekapitulasi di tingkat PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) masih berlangsung," tandas Syamsi.

5. PDIP kaget dituduh gelembungkan suara

Dugaan Penggelembungan Suara, Enam Parpol Datangi KPU SurabayaIDN Times/Ardiansyah Fajar

 

Sementara Wakil Ketua DPC PDIP Surabaya, Adi Sutarwijono menekankan, tidak mungkin partainya melakukan penggelembungan suara karena di setiap TPS dipantau banyak orang. "Kan ada saksi parpol, diberikan ruang untuk memberikan saksi, kemudian saksi pilpres, kemudian pengawas TPS, kemudian ada petugas KPPS," katanya.

Awi sapaan akrabnya, menampik adanya kesalahan yang terjadi di beberapa TPS di Surabaya. Kesalahan umumnya terjadi saat penjumlahan total suara perolehan partai. Namun, kelebihan suara tidak hanya menimpa PDIP saja, tapi juga partai lain banyak yang suaranya tidak tepat.

"Di Kecamatan Rungkut juga ditemukan. Ini faktor kelelelahan yang luar biasa karena mereka sampai subuh. Karena penghitungan suara DPRD Kab/ Kota bahkan baru dilakukan jam 12 malam. Ini faktor kelelehan," kata Awi.

Awi mengaku kaget partainya dituduh melakukan penggelembungan suara oleh PKB di Surabaya. Dia meminta PKB berjuang untuk menunjukan data yang menurut mereka, benar. "PDIP merasa kaget dengan tudingan seperti itu. Sementara ada penggelembungan serupa yang menimpa PKB, mereka diam saja," pungkasnya.

Baca Juga: Hitung Ulang, KPU Pastikan Akan Jalankan Rekomendasi Bawaslu

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya