Dokter di Sidoarjo yang Juga Kader PKS Meninggal Dunia karena COVID-19

Selamat jalan dokter!

Surabaya, IDN Times - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur (Jatim) dr. Sutrisno menyatakan ada salah seorang anggotanya yang meninggal dunia. Adalah dr M. Ali Arifin yang mengembuskan napas terakhir akibat infeksi virus SARS CoV-2, Sabtu (18/7/2020).

"Iya (meninggal akibat COVID-19)," ujarnya saat dikonfirmasi IDN Times, Minggu (19/7/2020).

1. Anggota IDI Sidoarjo dan Ketua Genta COVID-19 PKS Jatim

Dokter di Sidoarjo yang Juga Kader PKS Meninggal Dunia karena COVID-19Mendiang dr M. Ali Arifin. Dok. IDI Jawa Timur. Dok. DPW PKS Jawa Timur

Berdasarkan unggahan Instagram @satgascovididijatim, dr Ali merupakan anggota IDI cabang Kabupaten Sidoarjo. Selain itu, mendiang adalah kader Partai Keadailan Sejahtera (PKS). Dia menjabat sebagai Ketua Gerakan Nasional Tanggap Bencana (Genta) COVID-19 Jatim.

"Iya kader kami di Sidoarjo, beliau posisinya di DPW Ketua Bidang Kesejahteraan saat pandemik ini Ketua Genta," ujar Sekretaris DPW PKS Jatim Lilik Hendarwati kepada IDN Times.

2. Terima kabar meninggal dunia Sabtu sore, sebelumnya dirawat 3 minggu

Dokter di Sidoarjo yang Juga Kader PKS Meninggal Dunia karena COVID-19Mendiang dr M. Ali Arifin. Dok. IDI Jawa Timur. Dok. IDI Sidoarjo

Mengenai kabar duka meninggalnya dr Ali, Lilik mengetahui pada Sabtu sore (18/7/2020). Sayangnya dia tidak dapat memastikan secara rinci dokter lulusan FK Unair itu dirawat di rumah sakit mana. Tapi dia mengetahui bahwa dr Ali dikabarkan sakit sejak 3 minggu lalu.

"Seingat saya 3 mingguan (sakit)," kata Lilik.

Baca Juga: Bertambah Lagi, Ini Daftar Dokter di Jatim yang Gugur karena COVID-19

3. Diduga terpapar saat beri bantuan ke masyarakat

Dokter di Sidoarjo yang Juga Kader PKS Meninggal Dunia karena COVID-19Karangan bunga dari PKS yang diletakkan di depan tempat praktik almarhum dr M. Ali Arifin. Dok. DPW PKS Jatim

dr Ali diduga terpapar virus corona ketika terjun langsung memberikan bantuan ke masyarakat. Dia juga acap kali ke puskesmas-puskesmas di Jatim, khususnya Sidoarjo. "Sehingga memang kalau kondisi beliau sampai terpapar menjadi hal wajar, karena banyak nakes (tenaga kesehatan) begitu," jelasnya.

"Kami sangat kehilangan. Orangnya sangat ringan tangan, sabar dan selalu tersenyum menghadapi segala kondisi. Beliau selalu turun ke bawah, posisinya di tanggap bencana".

"Kami juga kirim karangan bunga di depan klinik dan rumah beliau. Tapi tidak ada orang di sana. Karena kondisi COVID-19, memang taklimat ke seluruh kader salat Gaib," dia menambahkan.

Baca Juga: Banyak Dokter Meninggal, IDI Jatim: Kian Berat Tapi Kami Masih Bisa

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya