Disnakertrans Jatim Upayakan Pemulangan 9 ABK di Perairan Amerika

Jatim koordinasi ke Kemenlu untuk pemulangan kru kapal

Surabaya, IDN Times - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Timur (Jatim) ikut melakukan upaya pemulangan sembilan Anak Buah Kapal (ABK) MV Voyanger yang terkatung-katung di Perairan Guam, Amerika Serikat. Diketahui sembilan ABK itu warga Jatim.

1. Kirim surat ke Kemenlu minta bantuan

Disnakertrans Jatim Upayakan Pemulangan 9 ABK di Perairan AmerikaIlustrasi (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

Kepala Disnakertrans Jatim, Himawan Estu Bagijo mengatakan, pihaknya sudah bersurat ke Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Intinya, pihaknya meminta bantuan agar sembilan ABK yang tergabung dalam agensi PT Laut Salito dapat segera dipulangkan.

"Upaya Disnakertrans Jatim memantau dan berkirim surat pada Kemenlu untuk segera memulangkan ABK," ujarnya tertulis, Senin (1/11/2021).

Baca Juga: Cerita Istri ABK Asal Jatim yang Tertahan di Perairan Guam AS

2. Koordinasi dengan Kemenaker

Disnakertrans Jatim Upayakan Pemulangan 9 ABK di Perairan AmerikaRani Septi, Istri Ali Akbar Cholid salah satu ABK Voyager yang tertahan di Guam. Dok/istimewa

Selain mengirim surat bantuan ke Kemenlu, Himawan juga memastikan bahwa pihaknya sedang berkoordinasi dengan Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker). Koordinasi ini dilakukan secara internal dengan dijembatani oleh Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).

"Kami juga sudah berkoordinasi secara internal dengan Kemenaker dan BP2MI," katanya.

3. Update kondisi ABK dan investigasi ke kediaman di Kota Batu

Disnakertrans Jatim Upayakan Pemulangan 9 ABK di Perairan AmerikaIDN Times/Hisyam Keleten Kelin

Selain upaya penyelamatan, Himawan terus mencari update kondisi sembilan ABK. Ia mengaku sudah berkomunikasi dengan salah satu ABK dan mendapatkan informasi kalau semuanya dalam kondisi stabil. Ia juga menyampaikan, Disnakertrans Kota Batu ikut melakukan investigasi untuk mengungkap kebenaran informasi yang beredar dengan mendatangi kediaman para ABK.

"Semoga ada bantuan dari berbagai pihak dalam proses penanganan kepulangan kru kapal tersebut," harapnya.

Sebelumnya, Kapal MV Voyanger berangkat dari Bali menuju Guam dengan tujuan pengiriman kapal untuk dijual. Sampai di tujuan, ternyata tidak ada pembeli. Pemilik kapal berada di Kanada.

Berhubung tidak ada yang membeli, owner tidak bisa membayar gaji, dan tidak bisa memulangkan kru. Sudah lima bulan lebih kru tidak digaji. Para ABK sempat menghubungi KJRI di Los Angeles sejak tiga bulan lalu tapi belum mendapatkan bantuan.

Baca Juga: Berantem Sesama ABK hingga Jatuh dan Hilang di Perairan Kaltara

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya