Disebut Ada 17,5 Juta Pemilih Tak Wajar di DPT, KPU Jatim Lakukan Ini

KPU cek ke lapangan

Surabaya, IDN Times - Baru-baru ini Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo -Sandiaga Uno menyebut soal sangkaan data pemilih tak wajar. Jumlahnya disebut mencapai 17,5 juta. Mengetahui data yang diutarakan itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur pun menindaklanjutinya.

Baca Juga: Pilpres 2019-BPN Temukan 17 Juta DPT Tak Wajar

1. KPU lakukan cek fakta di lapangan

Disebut Ada 17,5 Juta Pemilih Tak Wajar di DPT, KPU Jatim Lakukan IniIDN Times/Daruwaskita

Komisioner KPU Jawa Timur, Nurul Amalia, mengatakan KPU kabupaten/kota harus turun ke lapangan. Mereka diminta melakukan verifikasi sangkaan pemilih tak wajar itu.

"Terkait data dari BPN, kami telah meneliti untuk disisir. Sejauh ini sudah mengumpulkan beberapa hasil," ujar dia saat ditemui di Kantor KPU Jatim, Selasa (12/3).

2. KPU temukan pemilih miliki persamaan tanggal lahir

Disebut Ada 17,5 Juta Pemilih Tak Wajar di DPT, KPU Jatim Lakukan IniANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

Dari hasil yang ditemukan, terdapat beberapa nama yang memiliki persamaan tanggal maupun bulan lahir. Meski begitu, menurut Nurul temuan tersebut dianggap valid, karena bukan termasuk data ganda.

"Beberapa klaim (BPN), ada yang sudah kami cek. Terbukti, (pemilih) tersebut memang ada (bukan ganda)," kata Nurul.

3. Pemilih ada yang lupa tanggal lahir

Disebut Ada 17,5 Juta Pemilih Tak Wajar di DPT, KPU Jatim Lakukan IniANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Nurul menambahkan beberapa pemilih tersebut lupa tanggal lahirnya. Ini karena usia mereka yang sudah tua.

"Jadi, ada yang memang sudah sepuh. Ingat bulannya, tetapi lupa tanggal. Ada yang ingat bulannya, lupa tahunnya. Bahkan, ada lupa semuanya," ungkapnya.

4. KPU terus melakukan pengecekan

Disebut Ada 17,5 Juta Pemilih Tak Wajar di DPT, KPU Jatim Lakukan IniANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

Meski begitu, KPU Jawa Timur akan terus menelusuri temuan BPN tersebut. Menurut Nurul, KPU tidak mau ada kecurigaan dalam proses demokrasi yang akan dilakukan pemungutan suara pada 17 April 2019 ini.

"Kami terus melakukan pengecekan untuk memberikan jawaban yang pasti," ujar dia.

Topik:

  • Edwin Fajerial

Berita Terkini Lainnya