Dinkes Surabaya Beberkan Gejala Hepatitis Akut Berikut Ini

Gejala hepatitis akut, simak yuk! 

Surabaya, IDN Times - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina menjabarkan sejumlah ciri-ciri anak yang terjangkit hepatitis akut. Apabila masyarakat khususnya warga Kota Pahlawan menemui ciri-ciri ini, diminta segera melapor ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat. Seperti puskesmas maupun rumah sakit.

1. Berikut ciri-ciri yang bisa dikenali

Dinkes Surabaya Beberkan Gejala Hepatitis Akut Berikut Iniakamaized.net

Adapun ciri-ciri anak atau seseorang yang terjangkit hepatitis akut versi Dinkes Surabaya yakni mengalami penurunan kesadaran, pyrexia atau demam tinggi, muncul perubahan warna urin menjadi gelap dan feses berwarna pucat, warna kekuningan pada kulit, bagian putih dari mata, juga membran mukosa anak serta gatal pada kulit.

"Selain itu, ciri lain adalah arthralgia/ myalgia atau nyeri sendi atau pegal-pegal. Kemudian mual, muntah, atau nyeri perut. Ciri lain yakni, lesu, dan/ atau hilang nafsu makan dan diare," ujarnya, Jumat (6/5/2022).

Baca Juga: Belum Ada Temuan Hepatitis Akut di Surabaya, Tapi Dinkes Sebar Surat

2. Tetap tenang dan segera bawa ke fasyankes terdekat jika temui ciri-cirinya

Dinkes Surabaya Beberkan Gejala Hepatitis Akut Berikut IniIlustrasi virus HBV penyebab hepatitis (songofnaturalmedicine.com)

Jika menjumpai hal tersebut, maka langkah pertama yang harus dilakukan agar orangtua  tetap tenang. Selanjutnya, segera membawa anak tersebut ke Fasyankes terdekat untuk dilakukan penanganan dari tim medis. Kemudian melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Juga, melaporkan ke puskesmas di wilayah tempat tinggal untuk selanjutnya dilakukan investigasi sebagai upaya pencegahan penularan," pesan dia.

Baca Juga: Spesialis Hepatitis Dr Soetomo: Hepatitis Anak Tak Pernah Parah

3. Penyebab penyakit belum diketahui, tapi pencegahan patut dilakukan

Dinkes Surabaya Beberkan Gejala Hepatitis Akut Berikut Iniwebmd.com

Menurut Nanik, hingga saat ini belum diketahui secara pasti bahaya penyakit ini. Mengingat penyakit ini masih dalam tahap investigasi oleh organisasi kesehatan dunia (WHO). Berdasarkan laporan WHO, ditemukan pada anak usia 1 bulan - 16 tahun. "Dikarenakan penyebabnya masih belum diketahui, maka penanganan yang dilakukan untuk mengurangi gejala yang timbul," kata dia.
 
Meski demikian, pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan berhati-hati. Sebagai langkah pencegahan, ia berpesan agar masyarakat tetap menerapkan PHBS secara konsisten dalam berkegiatan sehari-hari dan di lingkungan tempat tinggal.

"Yakni, dengan cara mencuci tangan, meminum air bersih yang matang, makan-makanan yang bersih dan matang penuh, membuang tinja dan/ atau popok sekali pakai pada tempatnya, menggunakan alat makan sendiri-sendiri serta memakai masker dan menjaga jarak," tuturnya.
 
"Dan terakhir adalah konsisten menerapkan protokol kesehatan dalam berinteraksi sosial dan berkegiatan sehari-hari," kata Nanik.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya