Dicurigai Selingkuh oleh Istrinya, Pria di Surabaya Tewas Gantung Diri

Ditemukan ibunya di belakang rumah

Surabaya, IDN Times - Seorang lelaki bernama Agung Wibowo (21) ditemukan tewas gantung diri di belakang rumahnya, Jalan Manyar Sambongan Surabaya, Senin (11/11). Jenazahnya ditemukan sekitar pukul 12.00 WIB dengan kondisi leher terlilit tali tampar berwarna biru.

Berdasar keterangan yang dikumpulkan polisi dari beberapa saksi, pemicu korban gantung diri itu diduga kuat karena adanya kesalahpahaman dengan istrinya.

1. Berawal dari pesan di handphone

Dicurigai Selingkuh oleh Istrinya, Pria di Surabaya Tewas Gantung DiriIlustrasi bunuh diri. IDN Times/Arief Rahmat

Kanit Reskrim Polsek Gubeng AKP Oloan Manullang mengatakan, dugaan selisih paham antara korban dan istrinya kian kuat. Sebelum bunuh diri, Retno Atika Sari (22)-istri korban- sempat mencurigai suaminya selingkuh.

"Karena di handphone-nya ada chat perempuan," kata Olloan kepada IDN Times.

2. Sudah mencoba jelaskan kalau tidak selingkuh

Dicurigai Selingkuh oleh Istrinya, Pria di Surabaya Tewas Gantung Diri(Ilustrasi) IDN Times/Arief Rahmat

Korban pun sempat menjelaskan kepada istrinya kalau tidak pernah selingkuh. Terkait pesan yang masuk ke handphone-nya, pesan tersebut dikirim oleh salah seorang teman korban. Namun, kecurigaan sang istri tak kunjung redam.

"Sudah dijelaskan oleh korban, kalau itu chat temannya. Karena (sebelumnya) handphone korban dipinjam temannnya," tambah mantan Kanit Reskrim Polsek Rungkut itu.

Baca Juga: Istrinya Meninggal, Pria di Surabaya Gantung Diri

3. Pilih bunuh diri di belakang rumah

Dicurigai Selingkuh oleh Istrinya, Pria di Surabaya Tewas Gantung DiriIlustrasi garis polisi. Twitter.com/thehill

Perwira polisi yang juga pernah menjabat sebagai Kanit Reskrim Polsek Tandes itu melanjutkan, karena tak bisa meyakinkan sang istri, korban pun memilih untuk mengakhiri hidupnya. Awalnya ibu korban, Suwatin mencari keberadaan anaknya tersebut ke belakang rumah.

"Karena korban sudah siang kok belum berangkat kerja, begitu ke belakang rumah mendapati tubuh korban sudah dalam keadaan tergantung dengan mengunakan tali tampar yang diikatkan di kayu reng sosoran rumah belakang," ungkap Oloan.

Mengetahui anaknya gantung diri, Suwati segera memberitahu menantunya. Tak lama, istri korban pun melaporkan kejadian ini ke Polsek Gubeng.

Mari bersama cegah perilaku bunuh diri


Bunuh diri merupakan masalah kesehatan jiwa serius yang sering diabaikan masyarakat. Jika kamu membutuhkan pertolongan atau mengenal seseorang yang membutuhkan bantuan, kamu bisa menghubungi layanan konseling pencegahan bunuh diri, di nomor telepon gawat darurat (emergency) hotline (021) 500-454 atau 119, bebas pulsa.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, saat ini sudah terdapat lebih dari 3.000 Puskesmas yang memiliki layanan kesehatan jiwa. Kamu bisa menghubungi atau langsung mendatangi Puskesmas terdekat untuk mengetahui apakah mereka melayani kesehatan jiwa. Bagi pemegang BPJS, konsultasi kejiwaan di Puskesmas tidak dikenakan biaya alias gratis. Jika belum memiliki BPJS, kamu tetap bisa berkonsultasi dengan biaya administrasi sebesar Rp5.000.

Selain itu, Kemenkes RI juga menyiapkan 5 RS jiwa rujukan yang dilengkapi dengan layanan konseling kesehatan jiwa dan pencegahan bunuh diri. RS jiwa tersebut ialah:

RSJ Amino Gondohutomo Semarang, nomor telepon (024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor, nomor telepon (0251) 8324024, 8324025, 8320467
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta, nomor telepon (021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang, nomor telepon (0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang, nomor telepon (0341) 423444

Baca Juga: 7 Faktor Risiko yang Mendorong Bunuh Diri, Cobalah Pahami dan Kenali

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya