DBD Jatim Tinggi, Dinkes Hanya Beri Imbauan

Sudah ada 110 pasien yang meninggal sejak Januari

Surabaya, IDN Times - Sebanyak 8.894 warga Jawa Timur (Jatim) terinfeksi Demam Berdarah Dengue (DBD) selama 1 Januari - 24 September 2022. Dari jumlah itu, sebanyak 110 orang dilaporkan meninggal dunia. Diprediksi, kasus akan naik ketika musim hujan nanti. Sejauh ini, Pemprov Jatim memberikan imbauan tentang bahaya DBD.

1. Sebut Gubernur sudah terbitkan SE

DBD Jatim Tinggi, Dinkes Hanya Beri ImbauanIlustrasi (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim, dr. Erwin Astha Triyonno mengatakan, untuk mengendalikan penyakit DBD, Gubernur Khofifah Indar Parawansa telah menerbitkan Surat Edaran (SE) tentang Kewaspadaan DBD di musim penghujan. SE itu terbit pada 22 September 2022.

"Dinkes juga telah membuat surat ke dinkes kabupaten/ kota tentang penatalaksanaan DBD untuk disampaikan ke fasyankes daerah dan surat tentang kewaspadaan kenaikan kasus DBD," ujarnya tertulis, Rabu (28/9/2022).

2. Masyarakat diminta tanggap dengan kenali gejala, imbau lakukan PSN

DBD Jatim Tinggi, Dinkes Hanya Beri ImbauanIlustrasi Pasien DBD (ANTARA FOTO/Syaiful Arif)

Erwin berpesan jika ada anggota keluarga yang mengalami gejala DBD. Seperti demam mendadak tinggi, nyeri sendi, nyeri otot diikuti dengan munculnya bintik-bintik kemerahan di kulit. "Segera periksakan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat " imbaunya.

Pihaknya juga mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk menggalakkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungannya minimal satu minggu sekali. "Yang paling penting saat ini adalah fokus pada upaya pencegahan melalui PSN 3M Plus," tegas Erwin.

3. PSN dapat dilakukan melalui Gerakam Satu Rumah Satu Jumantik

DBD Jatim Tinggi, Dinkes Hanya Beri ImbauanIlustrasi pasien DBD (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)

Nah, untuk PSN dapat dilakukan melalui Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik. "Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan peran serta dan pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan setiap keluarga untuk melakukan pemeriksaan, pemantauan, pemberantasan jentik nyamuk demi mengendalikan penyakit tular vektor khususnya DBD," terang Erwin.

PSN, sambung Erwin, dapat dilakukan melalui kegiatan 3M plus. Yaitu menguras atau membersihkan bak mandi, vas bunga, tempat minum binatang peliharaan, tatakan dispenser, selanjutnya menutup rapat Tempat Penampungan Air (TPA).

"Jika TPA tidak mungkin dikuras atau ditutup, bisa diberikan larvasida. Yang terakhir, menyingkirkan/ memanfaatkan/ mendaur ulang barang bekas (ban bekas, botol plastik, kaleng bekas," kata dia.

“Plus menghindari gigitan nyamuk dengan cara memberantas larva, memberikan larvasida, memelihara ikan pemakan jentik, memasang ovitrap /larvitrap/ mosquitotrap menanam pohon pengusir nyamuk, memakai kelambu, repelent/anti nyamuk, dan lain sebagainya.” Erwin menambahkan.

Baca Juga: 8.894 Warga Jatim Terjangkit DBD, 110 Meninggal Dunia

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya