Beras Bansos Berkutu di Bangkalan Sudah Diganti

Penggantian dilakukan terhadap 3000 paket beras

Bangkalan, IDN Times - Baru-baru ini, Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim), Emil Elestianto Dardak menemukan Bantuan Sosial Beras (BSB) berkutu di Bangkalan. Pihaknya berjanji segera mengganti beras itu. Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini juga menyampaikan, beras yang rusak diganti. Namun penggantiannya dilakukan oleh dinas sosial (dinsos) setempat sebagai penyalur.

1. Sudah diganti sejak Rabu pekan lalu

Beras Bansos Berkutu di Bangkalan Sudah DigantiWakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak mengecek beras bansos berkutu di Bangkalan. Dokumentasi Pemprov Jatim

Kepala Dinsos Bangkalan, Wibagio Suharta mengatakan, kalau pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Kemensos terkait temuan beras bansos berukuran 5 kilogram (kg) yang berkutu di wilayahnya. Beras tersebut juga telah diganti sejak Rabu (4/8/2021).

"Saya bersama dengan TKSK dan pendamping PKH langsung menyelesaikan proses penggantian beras tersebut," ujarnya.

2. Penggantian dilakukan terhadap 3000 paket beras

Beras Bansos Berkutu di Bangkalan Sudah DigantiWakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak mengecek beras bansos berkutu di Bangkalan. Dokumentasi Pemprov Jatim

Proses penggantian itu, kata Wibagio, dilakukan cukup cepat dan transparan. Pihaknya terlebih dahulu mendata warga yang menerima beras rusak. Setelah terdata, beras lama yang rusak langsung diangkut bersamaan penggantian beras baru.

"Beras yang lama langsung diangkut, bersamaan dengan penurunan beras pengganti. Ada dua truk, satu truk tanpa muatan dan satu truk membawa beras pengganti. Langsung diganti 3.000 paket," katanya.

Baca Juga: Ada Beras Bansos Rusak, Mensos Risma: Diganti yang Baru

3. Beras untuk warga terdampak pandemik di tengah PPKM Darurat-Level

Beras Bansos Berkutu di Bangkalan Sudah DigantiWakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak mengecek beras bansos berkutu di Bangkalan. Dokumentasi Pemprov Jatim

Sekadar diketahui, BSB 5 kg ini masuk dalam program Kemensos. BSB ini disalurkan untuk masyarakat pekerja sektor informal di Jawa-Bali yang tidak bisa optimal mencari nafkah karena kebijakan pembatasan kegiatan. Data penerima bantuan beras merupakan usulan dari pemerintah daerah.

Penerima bantuan beras 5 kg adalah mereka yang tidak menerima atau di luar penerima tiga  jenis bansos yang selama ini sudah berjalan, yakni Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT)/Kartu Sembako dan Bantuan Sosial Tunai (BST).

Penerima bantuan beras adalah pekerja sektor informal terdampak pandemi di Jawa dan Bali, yakni wilayah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Para penerima adalah pemilik warung makan, pedagang kaki lima, pengemudi ojek, buruh lepas, buruh harian, karyawan kontrak, dan yang tidak bisa bekerja karena pembatasan aktifitas.

Untuk keperluan itu, Kemensos menyiapkan total 2.010 ton beras. Sebanyak 122 pemerintah kabupaten/kota mendapatkan masing-masing 3.000 paket beras per paket seberat 5 kg dan 6.000 paket per paket seberat 5 kg untuk enam ibu kota provinsi.

Baca Juga: Temuan Beras BPNT Berkutu Meluas di Lamongan

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya