Antusiasnya Anak Korban Longsor Nganjuk Jalani Trauma Healing
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Nganjuk, IDN Times - Pemulihan pascalongsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk terus dilakukan. Terbaru, Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Kesehatan (Dinkes), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur (Jatim) serta relawan memberikan hiburan edukasi dan hiburan kepada anak-anak di pengungsian.
1. Anak-anak antusias diajak belajar dan bermain
Anak-anak tersebut mengungsi di halaman SD Negeri 3 Ngetos. Koordinator Pengungsi yang juga anggota Tagana, Dwi menuturkan bahwa anak-anak sangat antusias mendapatkan edukasi dan hiburan dari para relawan sebagai bagian dari trauma healing.
"Anak-anak diajak bermain, belajar, menggambar dan bernyanyi. Selama kegiatan berlangsung, para petugas dan anak-anak diwajibkan menggunakan masker sesuai protokol Kesehatan untuk mencegah penularan virus COVID-19," ujarnya dalam rilis resmi BNPB, Kamis (18/2/2021).
2. Pengungsi masih butuh susu anak hingga biskuit
Sementara untuk kebutuhan pokok pengungsi, Dwi memastikan kalau sudah tercukupi. Hanya saja memang ada beberapa kebutuhan yang sifatnya mendesak seperti popok bayi, susu dan biskuit. Karena jumlah anak-anak lumayan banyak di pengungsian.
BNPB sendiri telah memberikan bantuan yang diserahkan langsung secara simbolis oleh Menteri PMK kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk. "Berupa masker 1.000 pcs, masker anak-anak 1.000 pcs, rapid test antigen 200 test, sarung 200 pcs, dan matras 100 pcs," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati.
3. Sebanyak 6 orang masih hilang diduga tertimbun longsor
Sekadar diketahui, longsor di Dusun Selopuro bermula dari hujan dengan intensitas tinggi mengguyur kawasan setempat sejak 15.00 WIB. Sekitar pukul 18.00 WIB, tebing yang sudah mengalami retak pun longsor ke pemukiman warga. Hujan reda sekitar pukul 19.00 WIB.
Akibat kejadian ini, 21 orang dilaporkan tertimbun longsor. Sebanyak 13 korban ditemukan meninggal dunia, dua korban selamat dan enam masih dalam pencarian. Kemudian 18 orang luka saat menyelamatkan diri dari longsor sekarang dirawat di puskesmas. 139 jiwa mengungsi.