Antusias, Donor Plasma Konvalesen di Surabaya Lebihi Kuota

Semoga yang lain segera menyusul ya

Surabaya, IDN Times - Terapi plasma konvalesen masih menjadi salah satu senjata pamungkas untuk menumpaskan virus SARS CoV-2 pada pasien COVID-19 dengan gejala berat. Nah, di Jawa Timur (Jatim) kesadaran mantan penyintas COVID-19 untuk mendonorkan plasma darah semakin tinggi.

Terbukti, gelaran donor plasma darah di PT SIER di Rungkut, Surabaya dan PT PIER di Rambang, Pasuruan yang merupakan BUMD milik Pemprov Jatim ini diikuti banyak mantan penyintas COVID-19, Selasa (2/2/2021). Jumlahnya mencapai puluhan orang. Hal itu disampaikan oleh Manajer Operasional PT SIER, Didik Prasetiyono secara tertulis.

1. Jumlah darah dan plasma yang diterima melebihi perkiraan kuota

Antusias, Donor Plasma Konvalesen di Surabaya Lebihi KuotaIlustrasi donor darah (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Didik mengatakan, antusias mantan penyintas COVID-19 untuk menyumbangkan darahnya bergeliat. Buktinya, terdapat lebih dari 120 orang yang mendonorkan darahnya. Rinciannya, 64 orang donor plasma konvalesen di PT SIER, sedangkan di PT PIER, ada 61 penderma darah.

"Kuota awal hanya 50 orang, ternyata antusiasme melebihi perkiraan," ujarnya.

Baca Juga: Polisi Penyintas COVID-19 Bondowoso Donorkan Plasma Konvalesen

2. Bagian dari arahan Menteri BUMN

Antusias, Donor Plasma Konvalesen di Surabaya Lebihi KuotaANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Antusiasme ini, kata Didik, sangat melegakan. Mengingat kebutuhan darah dan plasma begitu tingginya ketika kondisi pandemik COVID-19. Kegiatan yang digelarnya juga sesuai arahan Menteri BUMN, Erick Thohir.

"Kami diminta untuk terlibat aktif dalam pembentukan satuan tugas bencana nasional dan daerah yang salah satunya adalah menggalang penyelenggaraan donor plasma konvalesen," katanya.

3. Diharapkan bermanfaat untuk sembuhkan pasien COVID-19

Antusias, Donor Plasma Konvalesen di Surabaya Lebihi KuotaIlustrasi donor darah/pxhere.com

Didik menambahkan, plasma pasien positif COVID-19 yang telah sembuh sanggup mengeliminasi atau memobilitasi virus sehingga lingkaran infeksi terputus. Pasien penerima donor diharapkan bisa terhindar dari serangan virus untuk kemudian memperbaiki jaringan yang sudah terlanjur rusak untuk meningkatkan sistem imun.

"Meski sangat efektif membantu kesembuhan pasien positif COVID-19 untuk mendapatkan pendonor plasma cukup sulit. Tidak semua penyintas bisa menjadi pendonor," pungkasnya.

Baca Juga: Kisah Inisiator Gerakan Donor Plasma Konvalesen di Kota Malang

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya