Ada Korban Sriwijaya Air dari Ponorogo, Keluarga Sudah ke Jakarta
Pesawat Sriwijaya Air SJ182. Jetphotos/Panji Anggoro
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Kabid Humas Polda Jawa Timur (Jatim), Kombes Pol Gatot Repli Handoko membenarkan ada korban Sriwijaya Air SJY 182 asal Ponorogo, yakni pasangan suami istri Muhammad Nur Kholifatul Amin (46) dan Agus Winarni (48). Namun Tim DVI Polda Jatim tidak mengambil sampel DNA dari keluarga korban yang di Ponorogo.
1. Anak kandung korban asal Ponorogo telah berangkat langsung ke Jakarta
Catatan penerbangan Sriwijaya Air SJ182 (Website/flightradar24.com)Alasan Tim DVI tidak mengambil sampel DNA milik keluarga korban Sriwijaya Air yang di Ponorogo dikarenakan telah ditangani Tim DVI Dokkes Polri. Gatot mengatakan bahwa anak kandung dari korban telah berangkat ke Kramat Jati, Jakarta.
"Untuk anak kandung korban Sriwijaya asal Ponorogo sudah langsung ditangani DVI Jakarta, sudah berangkat ke Jakarta," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (12/1/2021).
2. Sampel DNA keluarga yang di Kediri dan Surabaya sudah dikirim
Catatan penerbangan Sriwijaya Air SJ182 (Website/flightradar24.com)Sementara, untuk sampel DNA milik keluarga korban Sriwijaya Air asal Pare, Kabupaten Kediri dan Kota Surabaya, Gatot memastikan bahwa sudah dikirim ke Tim DVI Dokkes Polres di Kramat Jati, Jakarta. Nantinya sampel tersebut digunakan untuk mengidentifikasi korban yang ditemukan.
"Benar sudah kami kirim ke sana," kata dia.
Baca Juga: [BREAKING] Di Hari ke-3, Basarnas Perluas Area Pencarian Sriwijaya Air SJY 182
3. Pesawat Sriwijaya Air jatuh di Perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu lalu
Ilustrasi Pesawat Sriwijaya Air (Dok. Sriwijaya Air)Seperti diketahui, Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dari Bandara Soekarno Hatta menuju Pontianak mengalami kecelakaan, Sabtu (9/1). Sesaat setelah terbang, pesawat tersebut hilang kontak dengan menara kontrol.
Pesawat dengan nomor registrasi PK-CLC itu total membawa 12 kru dan 50 penumpang, tujuh di antaranya anak-anak dan tiga lainnya bayi. Hingga saat ini, bagian pesawat tersebut masih dalam proses pencarian di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Baca Juga: Profil Sriwijaya Air, Maskapai yang Tiru Visi Kerajaan Sriwijaya
