79 Persen Pasien COVID-19 di RSUD dr. Soetomo ber-KTP Surabaya

Dia menegaskan bahwa APD di RSUD dr.Soetomo cukup

Surabaya, IDN Times - Direktur RSUD dr. Soetomo sekaligus Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Jatim, dr. Joni Wahyuhadi menyebut pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakitnya kini berjumlah 1.907 orang. Sebanyak 865 pasien merupakan warga ber-KTP Kota Surabaya.

"Atau 79 persen orang Surabaya," ujarnya ketika di Kantor DPRD Jatim, Senin (29/6).

1. RSUD dr. Soetomo banyak rawat pasien COVID-19 asal Surabaya

79 Persen Pasien COVID-19 di RSUD dr. Soetomo ber-KTP SurabayaRS dr. Soetomo Surabaya. IDN Times/Bayu D. Wicaksono

Sebagai RS rujukan utama COVID-19, RSUD dr. Soetomo diakui Joni kebanjiran pasien positif virus corona. Tak hanya warga Jatim, ada juga dari Jawa Tengah, Jawa Barat hingga Kalimantan Timur. Namun yang paling banyak dirawat di sini tetaplah warga Jatim.

"Jatim yang terbanyak dari Surabaya. Kami tidak membedakan pasien itu dari mana. Begitu pasien datang ada tempat ada fasilitas ya kami rawat. Karena memang sumpah dokter, undang-undang rumah sakit itu memang demikian," katanya.

2. RS Lapangan juga banyak rawat pasien COVID-19 bergejala ringan asal Surabaya

79 Persen Pasien COVID-19 di RSUD dr. Soetomo ber-KTP SurabayaPeresmian RS Lapangan COVID-19 di Jalan Indrapura, Surabaya, Selasa (2/6). (Humas Pemprov Jatim).

Tak hanya di RSUD dr. Soetomo saja, pasien ber-KTP Surabaya juga banyak yang dirawat di RS Lapangan berlokasi di Jalan Indrapura, Surabaya. Maklum, jumlah kasus terbanyak di Jatim ialah di Kota Pahlawan. Nah, para pasien positif yang dirawat di sini hanyalah yang bergejala ringan.

"Data di RS Lapangan juga demikian. Pasien yang terbanyak juga dari Surabaya. Kenapa? Karena memang kita (RS Lapangan) di Surabaya," ucap Joni.

3. Tegaskan APD di RSUD dr. Soetomo cukup

79 Persen Pasien COVID-19 di RSUD dr. Soetomo ber-KTP SurabayaKetua Tim Gugus Tugas Kuratif Penanganan COVID-19 Jatim, dr. Joni Wahyuhadi. Dok.IDN Times/Istimewa

Meski banyak menangani pasien COVID-19, Joni menegaskan bahwa RSUD dr. Soetomo tidak pernah kekurangan Alat Pelindung Diri (APD) bagi para tenaga kesehatannya (nakes). Sebab bantuan tersebut terus mengalir, dari Pemprov Jatim, donatur hingga Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Kami memikirkan kawan-kawan di RS Darurat (Lapangan). RS Darurat itu rumah sakit yang bukan rujukan, di luar yang 99 rumah sakit rujukan, yang punya WA grup. Kasihan RS Darurat itu, dia harus diperhatikan APD-nya. Karena banyak juga pasien ke situ. Kami nanti serakah kalau semua-semuanya kami anu (terima). Iya kan?," ungkapnya.

"Jadi selama kami masih cukup, dari bantuan yang ada, ya sudah kami masih cukup. Daftar kami masih ada puluhan ribu APD," dia menambahkan.

Baca Juga: Ditawari ke Pabrik APD Probolinggo, Jokowi: Saya Akan Kunjungi

4. Sarankan beri bantuan APD ke RS lainnya

79 Persen Pasien COVID-19 di RSUD dr. Soetomo ber-KTP SurabayaKetua Tim Gugus Tugas Kuratif Penanganan COVID-19 Jatim dr. Joni Wahyuhadi. Dok.IDN Times/Istimewa

Sehingga, lanjut Joni, RSUD dr. Soetomo tidak bermaksud menolak bantuan dari Pemkot Surabaya. Hanya saja, pihaknya menyarankan agar bantuan APD dibagi merata ke rumah-rumah sakit lainnya meskipun bukan rujukan COVID-19. Sehingga tidak semuanya bantuan masuk ke rumah sakitnya saja.

"Ada WA dari kawan-kawan direktur rumah sakit, sebagian besar rumah sakit yang bukan rujukan kesulitan APD. Memang kebutuhan APD-nya sedikit. Meski sedikit tetap perlu kan APD itu. Monggo. Jadi tidak ditujukan ke (RSUD) Dr. Soetomo saja," sarannya.

Baca Juga: Menkes Kerahkan 146 Nakes Tambahan untuk Bantu RSUD dr Soetomo

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya