TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hari Kedua Kampanye, Emil Bareng Cawabup Sidoarjo Disambati Pedagang

Mereka ke Pasar Larangan Sidoarjo

Cawagub Jatim nomor urut 2, Emil Elestianto Dardak saat di Pasar Larangan Sidoarjo. Dok. Istimewa.

Sidoarjo, IDN Times - Hari kedua masa kampanye, Calon Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) nomor urut 2, Emil Elestianto Dardak memilih menyapa pedagang di Pasar Larangan Sidoarjo, Kamis (26/9/2024). Tak sendirian, ia didampingi sang istri, Arumi Bachsin dan Cawabup Sidoarjo Mimik Idayana.

 

Dalam kesempatan ini, Emil dan Mimik mendengarkan keluhan para pedagang pasar. Salah satunya ialah keluhan mengenai penempatan pedagang yang ada di luar pasar. Para pedagang yang punya kios di dalam, meminta agar ditertibkan.

 

"Ini kan semua di dalam ini sudah tertib bayar retribusi dan sudah dari dulu di sini. Nah kalau ada yang jualan-jualan di luar itu, mereka jadi sepi (yang) di dalam, karena kan ibaratnya di luar (sudah tersedia)," ujarnya.

 

Mengetahui fenomena ini, Emil memilih berdiskusi dengan para pedagang. Ternyata ia mendapatkan informasi kalau sebenarnya sudah ada penertiban dari asosiasi pasar setempat. Wakil Gubernur Jatim periode 2019 - 2024 ini pun mengingatkan agar penertiban yang dilakukan tetap memikirkan solusi terbaik.

 

"Saya kasih pengertian kita juga mindahin enggak bisa main nyuruh pergi, kita harus pikirkan solusinya. karena mereka saudara kita juga. Ya nyari rezeki harus ada tempat alternatif yang layak yang mereka bisa jualan," terangnya.

 

Selain itu, Emil juga mendengar keluhan terkait modal usaha pedagang pasar. Ia meminta perbankan yang memberikan permodalan agar mengenakan bunga yang minimal. Karena sejatinya, modal yang dicairkan ini untuk usaha ekonomi rakyat maupun UMKM.

 

"Masalah modal modal ini semua keroyokan, Bank Jatim, Bank UMKM juga BPR daerah tapi ya itu tadi jangan malah mencekik leher dengan bunga, jadi harus serendah-rendahnya, syukur-syukur malah yang bisa hampir enggak ada ya (bunganya). Ini yang penting, enggak ada beban apa atau biaya pinjaman," katanya.

 

Lebih lanjut, Emil menuturkan tak kalah pentingnya ialah suplay bahan dagangan dari produsen ke pedagang agar lancar. Sehingga harga komoditas di pasaran tetap terjangkau oleh konsumen atau pembeli.

 

 

Berita Terkini Lainnya