Tangis Histeris Devi Atok Saksikan Proses Autopsi Dua Putrinya

Sempat lemas dan harus dibawa ke tenda

Malang, IDN Times - Ayah korban tragedi Kanjuruhan Devi Athok Yulfitri (43) histeris saat menyaksikan proses penggalian makam atau ekshumasi dan autopsi terhadap dua jenazah putrinya, yakni NDR (16) dan NDA (14), Sabtu (5/11/2022). Dua putri dari Devi turut menjadi korban tragedi Kanjuruhan.

1. Ia datang didampingi LPSK

Tangis Histeris Devi Atok Saksikan Proses Autopsi Dua PutrinyaProses ekshumasi di pemakaman Wajak terhadap dua korban tragedi Kanjuruhan. IDN Times/Alfi Ramadana

Devi datang ke lokasi pemakaman Dusun Patuk Baran, Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak sekitar pukul 09.10 WIB didampingi tim dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) langsung menuju lokasi makam. Ia sempat masuk ke dalam tenda untuk melihat proses autopsi. Namun, saat proses ekshumasi berjalan, Devi tiba-tiba histeris dan menangis. 

"Anakku mati (anak saya meninggal)," teriak Devi sambil menangis. 

2. Nilai kematian putrinya tak wajar

Tangis Histeris Devi Atok Saksikan Proses Autopsi Dua PutrinyaSuasana Stadion Kanjuruhan usia laga Arema FC kontra Persebaya. IDN Times/Alfi Ramadana

Setelah tenang dan sadar, Devi kemudian menceritakan bahwa dirinya menilai kematian kedua putrinya tidak wajar. Ia sempat melihat sekilas kondisi kedua jenazah putrinya di RS Wava Husada, Kepanjen. Menurutnya saat itu, kondisi jenazah putrinya membiru sampai keluar darah. 

"Kemudian keluar bau menyengat. Pada bagian celananya juga ada bau air kencing," katanya Sabtu (5/11/2022).

Baca Juga: LPSK Sebut Sempat Ada Intimidasi Jelang Autopsi Korban Kanjuruhan

3. Relakan jenazah putrinya diperiksa

Tangis Histeris Devi Atok Saksikan Proses Autopsi Dua PutrinyaAyah korban tragedi Kanjuruhan, Devi Athok (tengah) saat dibopong keluar tenda ekshumasi. IDN Times/Alfi Ramadana

Karena kejanggalan itu, ia kemudian memutuskan merelakan dua jenazah putrinya untuk diautopsi. Ia berharap dengan pemeriksaan itu, bisa diketahui secara rinci penyebab kematian putrinya. Terlebih dirinya juga mendapat informasi bahwa saat persitiwa ada penembakan gas air mata. 

"Bismillah saya merelakan anak saya, agar terungkap semua pelaku-pelakunya," jelasnya. 

Athok berharap langkah yang ia tempuh itu bisa membuahkan hasil positif sebagai bagian dari pengusutan trahedi Kanjuruhan. Juga agar korban lain bisa mendapat keadilan yang sama atas peristiwa itu. 

"Kasihan anak saya, juga korban-korban yang lain. Semoga ini bisa terungkap agar semua pelaku dari atas ke bawah bksa dihukum seberat-beratnya," tandasnya. 

Baca Juga: Enam Dokter Forensik Lakukan Ekshumasi dan Autopsi Korban Kanjuruhan 

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya