Tahun Ajaran Baru, UB Siapkan Kuliah Luring Terbatas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Universitas Brawijaya (UB) Malang mulai ancang-ancang menggelar perkuliahan luring atau tatap muka. Rencananya, UB bakal memulai pembelajaran tatap muka pada tahun akademik baru 2021/2022.
Tahap awal pihak kampus akan melakukan pembelajaran tatap muka untuk 25 persen saja. Sisanya 75 persen masih akan meneruskan proses pembelajaran daring atau online. Hal tersebut sesuai dengan surat edaran rektor nomor 5633/UN10/TU/2021 yang dikeluarkan kampus pada 3 Mei 2021.
Baca Juga: Curhat Mahasiswa Setahun Kuliah Online, Sudah Rindu ke Kampus?
1. Proses pembelajaran blended learning
Dalam surat edaran tersebut Rektor Universitas Brawijaya, Nuhfil Hanani memutuskan beberapa hal. Pembelajaran tatap muka akan kembali dimulai dengan kombinasi yakni 25 persen tatap muka dan 75 persen daring. Mereka yang nantinya direncanakan akan menjalani pembelajaran tatap muka secara langsung adalah mahasiswa semester I, mahasiswa semester III dan mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas akhir.
"Mahasiswa yang ditentukan hadir melakukan pembelajaran tatap muka secara langsung ini harus mendapat izin dari orang tua," urai surat edaran tersebut.
2. Kalau tak dapat izin orang tua lanjut kuliah daring
Lebih jauh, bagi mahasiswa yang ditunjuk untuk masuk mengikuti kelas luring tetapi tidak mendapat izin dari orang tuanya, maka tidak diperbolehkan mengikuti kelas luring dan harus kelas daring. Hal ini dilakukan agar proses pembelajaran bisa berjalan lancar tanpa adanya kekhawatiran berlebihan dari orang tua mahasiswa.
"Memang yang didahulukan yang angkatan 2020 dan 2021 untuk memenuhi kuota 25 persen," kata Rektor UB, Nuhfil Hanani.
3. Hanya gunakan 50 persen kapasitas ruangan
Meski sudah berencana memulai aktivitas kelas tatap muka langsung, Nuhfil memastikan bahwa proses tersebut nantinya bakal mematuhi aturan protokol kesehatan. Ruangan kelas juga hanya akan digunakan separuhnya dengan jarak antar tempat duduk selebar satu meter. Pembatasan dilakukan untuk menghindari potensi terjadi kerumunan. Hal itu juga yang menjadi pertimbangan hanya membuka kelas tatap muka untuk 25 persen saja dari keseluruhan mahasiswa yang mencapai 68 ribu.
"Mahasiswa yang mengikuti kelas luring juga wajib menjalankan protokol kesehatan secara disiplin selama di kampus," sambungnya.
4. Praktikum bisa dilakukan luring
Selain kelas tatap muka secara umum, Nuhfil juga memberikan lampu hijau untuk pelaksanaan praktikum dilakukan secara luring. Namun demikian, dalam proses praktikum secara luring harus menggunakan protokol kesehatan secara ketat. Termasuk nantinya juga bakal diawasi langsung oleh satgas COVID-19 masing-masing fakultas. Agar dalam pelaksanaan praktikum, mahasiswa tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Perkuliahan luring tersebut nantinya akan menggunakan sistem kelas kolaboratif dan partisipatif untuk mengurangi kerumunan," tandasnya.
Baca Juga: Universitas Brawijaya Akan Buka Prodi Bisnis Jasa Makanan Halal