Pemakaman COVID-19 di Kota Malang Kembali Pecah Rekor

Terus cari tambahan relawan

Malang, IDN Times - Kondisi lonjakan kasus COVID-19 yang terjadi di Kota Malang juga berdampak pada angka kematian. Bahkan, rekor terbaru pemakaman COVID-19 di Kota Malang juga kembali pecah dengan 26 pemakaman sehari. Catatan tersebut melewati rekor sebelumnya yang berada pada angka 18 pemakaman. PPKM darurat yang sudah dilakukan juga masih belum memberikan dampak nyata pada penurunan kasus. 

1. Seluruhnya terkonfirmasi positif COVID-19

Pemakaman COVID-19 di Kota Malang Kembali Pecah RekorIlustrasi pemakaman suspek COVID-19 PPU dengan protokol COVID-19 (IDN Times/Ervan)

Kepala UPT Pengelola Pemakaman Umum Kota Malang, Takroni Akbar menjelaskan, semua jenazah terkonfirmasi positif COVID-19. Jumlah tersebut membuat petugas pemakaman juga kewalahan lantaran personel yang ada cukup terbatas. 

"Kondisi ini cukup memprihatinkan karena catatan ini yang tertinggi untuk wilayah Kota Malang. Sampai detik ini belum menunjukkan angka menurun tetapi malah cenderung terus saja bertambah," katanya Senin (5/7/2021). 

2. Upayakan cari tambahan relawan

Pemakaman COVID-19 di Kota Malang Kembali Pecah RekorIlustrasi pemakaman jenazah pasien Covid-19 di pemakaman terpadu Nenang, PPU (IDN Times/Ervan)

Untuk mengurangi beban tim pemulasaraan yang ada saat ini, Takroni menyebut UPT pengelola pemakaman Kota Malang akan mencari tambahan relawan. Hal itu untuk memberikan kesempatan kepada tim pemulasaraan agar mendapat waktu istirahat hang cukup. 

Menurut dia, jam kerja tim pemulasaraan tidak menentu, bahkan hingga larut malam bergantung pada jumlah jenazah yang harus dimakamkan. Hal itu dikhawatirkan juga berpengaruh pada kesehatan mereka. 

"Idealnya memang satu tim pemulasaraan berisi sebanyak 8 orang. Tetapi saat ini hanya bisa 6 orang satu tim. Jadi sangat menguras tenaga sekali. Beberapa personel bahkan ada yang mulai drop. Untuk sementara yang drop kami istirahatkan," tambahnya. 

3. Proses pemakaman cukup lama

Pemakaman COVID-19 di Kota Malang Kembali Pecah RekorIlustrasi proses pemakaman salah satu jenazah COVID-19 di TPU. IDN Times/Aldila Muharma-Fiqih Damarjati

Takroni menyebut bahwa dengan jumlah pemakaman yang cukup banyak, maka estimasi selesainya juga jadi lebih lama. Untuk satu jenazah sendiri, petugas setidaknya memerlukan waktu 2,5 jam. Proses paling lama adalah penggalian liang lahat bagi jenazah. Bahkan, terkadang petugas tak bisa menyelesaikan semua pemakaman dalam sehari yang membuat jenazah harus diinapkan di rumah sakit terlebih dahulu. 

"Kalau sudah terlalu malam, maka ditunda dulu proses pemakaman hingga keesokan harinya," sambungnya. 

Baca Juga: Potret Pemakaman Jenazah COVID TPU Rorotan, di Antara Deru Ekskavator

4. Minta masyarakat patuh aturan

Pemakaman COVID-19 di Kota Malang Kembali Pecah RekorIlustrasi proses pemakaman salah satu jenazah COVID-19. (IDN Times/Aldila Muharma dan Fiqih Damarjati)

Akibat padatnya jadwal pemakaman, beberapa personel pemulasaraan juga sudah ada yang terpapar COVID-19. Kondisi tersebut juga cukup menyulitkan, mengingat jumlah personel yang ada tidak terlalu banyak. Untuk itu, Takroni berharap masyarakat bisa mematuhi aturan PPKM darurat agar kasus COVID-19 bisa segera menurun dan beban tim pemulasaraan juga bisa berkurang. 

"Sumber daya manusia untuk personel pemulasaraan cukup terbatas. Jadi cukup menyulitkan juga," pungkasnya. 

Baca Juga: Pemakaman Jenazah COVID-19 Meningkat, Pemkot Surabaya Tambah Lahan

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya