Mengintip Industri Cosplay Rumahan Malang yang Tembus Pasar Ekspor
Zona Pahlevi menunjukkan salah satu hasil karya kostum cosplay. Dok/istimewa
Malang, IDN Times - Bagi sebagian orang, hobi hanyalah sebatas menyalurkan kesenangan saja. Namun siapa sangka, hobi juga bisa menghasilkan pundi rupiah. Seperti yang dilakukan oleh Zona Pahlevi, seorang pemuda di Jl Janti Barat, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Ia berhasil membuat kostum cosplay bernilai jual tinggi. Bahkan produknya kini sudah diekspor.
1. Berawal dari hobi
Beberapa karya yang sudah dihasilkan oleh Zona Pahlevi dan rekannya. Dok/istimewaPria yang akrab disapa Levi ini menjelaskan bahwa ide pembuatan cosplay tersebut berawal pada tahun 2006. Saat itu, dirinya hanya mencoba-coba berkreasi membuat kostum cosplay magisterian. Kemudian ia mengajak empat orang rekannya untuk mengembangkan kostum cosplay itu. Memanfaatkan sebuah ruangan di belakang rumahnya, ia bersama keempat rekannya mulai berkreasi membuat cosplay berbagai karakter.
"Mulai belajar bikin cosplay itu tahun 2005. Awanya karena ikut komunitas cosplay, kemudian saya mulai tertarik untuk membuat kostum cosplay. Kemudian saya belajar otodidak membuat cosplay dan tahun 2008 mulai menerima pesanan," urainya, Kamis (23/12/2021). Sejauh ini Levi dan rekannya sudah memproduksi berbagai karakter, seperti Spiderman, Kamen Rider, Robocop, Power Rangers hingga Transformer. Levi mengatakan, proses pembuatan cosplay perlu ketelitian dan ketelatenan tinggi. Terlebih untuk menyelesaikan detail-detail dari masing-masing karakter yang dibuat.
2. Produknya sudah sampai Amerika hingga Kanada
Zona Pahlevi sedang menyelesaikan detail dari salah satu karakter yang dibuat. Dok/istimewaMeski prosesnya rumit, namun Levi mengatakan puas karena karyanya sudah diterima di pasar global. Perjuangannya pun tak mudah. Awalnya pemasaran kostum cosplay itu ini masih sebatas pasar lokal, seperti Jakarta, Yogyakarta, Denpasar, hingga Surabaya. "Pada tahun 2010 perlahan-lahan pemasaran mulai merambah ekspor. Proses promosinya melalui media sosial, komunitas, dan internet," tambahnya.
Tak lama setelah itu, pembeli asing mulai banyak yang memesan karyanya. Cosplay buatannya pun kini sudah dikirim ke beberapa negara seperti Singapura, Malaysia, Hongkong, Jepang, Korea Selatan, Inggris, Prancis, Australia, Kanada, bahkan hingga Amerika Serikat.
Untuk produk ekspor dirinya benar-benar meningkatkan kualitas produk yang diutamakan. Namun demikian, dirinya menjamin bahwa kualitas yang didapatkan pembeli juga sebanding dengan harganya.
"Saat ini kebanyakan pasar penjualan cosplay ini di luar negeri. Jadi hampir sebagian besar pelanggannya di sana. Untuk bahannya sendiri utamanya adalah spons. Waktu pengerjaannnya biasanya satu bulan selesai, tapi kalau ada kendala juga bisa berbulan-bulan," sambungnya.
Baca Juga: Gagal Seram, 10 Cosplay Halloween Idol KPop Ini Malah Bikin Ngakak
3. Sempat tak ada pembeli saat awal pandemik
Beberapa karya dari Zona Pahlevi yang sedang dalam proses penyelesaian. Dok/istimewaUntuk harga jual sendiri, Levi menyebut masih cukup terjangkau. Harga yang ditetapkan adalah mulai Rp700 ribu hingga yang paling mahal mencapai Rp12 juta.
"Tetapi semua juga tergantung tingkat kerumitan dan ukurannya. Kami pernah membuat cosplay transformer yang harganya hingga Rp12 juta. Harganya bisa sangat mahal karena memang pengerjaannya cukup rumit dan perlu waktu hingha berbulan-bulan," katanya.
Terlepas dari itu, Levi menyebut bahwa pada awal pandemik COVID-19 pesanan sempat mengalami penurunan. Bahkan di awal-awal COVID-19 tidak ada pesanan satupun dari pembeli. Setelah situasi pandemik mulai membaik, pesanan mulai datang lagi.
"Sekarang sudah mulai berkembang lagi. Karena event cosplay sudah mulai ada lagi meski belum banyak. Sekarang selama masa pandemik COVID-19 ini sebilan ada dua kostum," tandasnya.
Baca Juga: 9 Potret Luna Maya Cosplay Karakter, Ada Hero Mobile Legends
