Kota Malang Zona Merah, Wali Kota Imbau Ibadah di Rumah Saja 

Untuk hindari penyebaran virus corona

Malang, IDN Times - Pemkot Malang mengeluarkan surat edaran berisi seruan kepada warga agar beribadah di rumah. Surat itu diterbitkan usai rakor bersama antara Wali Kota Malang Sutiaji dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Tokoh Agama, Senin (30/3). Keputusan itu diambil demi menekan penyebaran virus corona, mengingat saat ini Malang masuk kategori zona merah.

1. Masih ada aktivitas salat Jumat di masjid

Kota Malang Zona Merah, Wali Kota Imbau Ibadah di Rumah Saja Ilustrasi, Salat Jumat di Masjid Agung Babussalam Kota Sabang. (IDN Times/Saifullah)

Meskipun penyebaran virus corona sudah semakin masif, tetapi masyarakat masih tetap ada yang keluar rumah. Aktivitas keagamaan yang menghadirkan banyak massa, seperti salat Jumat masih ada di beberapa titik.

Menyikapi itu, pimpinan MUI Kota Malang beserta perwakilan ormas keagamaan seperti NU dan Muhammadiyah menegaskan bahwa ibadah bisa dilakukan di rumah.

"Kami akan sampaikan ke warga Muhammadiyah, selama kondisi darurat virus corona untuk salat Jumat bisa diganti salat Zuhur di rumah masing masing,"ujar Ketua PD Muhammadiyah Kota Malang Prof Haris.

2. Gandeng kelurahan dan para pemuda

Kota Malang Zona Merah, Wali Kota Imbau Ibadah di Rumah Saja ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin

Ungkapan serupa juga disampaikan wakil Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) KH. Isroqun Najah atau yang biasa disapa Gus Is. Ia menjelaskan bahwa untuk memaksimalkan imbauan tersebut, perlu ada gerakan masif melalui kelurahan, pemuda, dan tokoh agama. Sehingga, upaya untuk memutus rantai penyebaran virus corona bisa maksimal. 

“Saya apresiasi sekarang masjid Jami, ngaji itu sudah pake live streaming” ujar Gus Is.

Baca Juga: Pemkot Malang Terima Bantuan Hand Sanitizer dan Sembako dari APTISI

3. Pantau mobilitas massa

Kota Malang Zona Merah, Wali Kota Imbau Ibadah di Rumah Saja Ilustrasi (IDN Times/Imam Rosidin)

Sementara itu, Wali Kota Malang, Sutiaji sudah mengantisipasi mobilitas massa, seperti mudik lebih awal. Pemkot Malang akan bersinergi dengan Kota Batu dan Kabupaten Malang untuk melakukan kegiatan yang sama, sehingga mobilitas orang dan terpantau. Sebab, pendataan massa sangat penting untuk bisa memaksimalkan upaya pemutusan rantai penyebaran virus corona.  


“Kami juga sampaikan himbauan kepada RT dan RW untuk mendata orang. Nantinya, siapapun yang datang dan dari mana asalnya harus didata. Sebab, belakangan muncul informasi bahwa daerah-daerah yang kemarin tidak ada PDP-nya dan bahkan ODR-nya masih zero, sekarang sudah fluktuatif PDP-nya karena banyak orang-orang yang dari luar,” ujar Sutiaji. 

4. Minta masyarakat tetap waspada

Kota Malang Zona Merah, Wali Kota Imbau Ibadah di Rumah Saja Ilustrasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Di sisi lain, terkait berita kesembuhan pasien COVID-19 di Kota Malang, hal itu sangat disyukuri Pemkot Malang. Namun, Sutiaji tetap mengimbau masyarakat Malang tetap waspada. Sebab, setelah tiga pasien sembuh, ada lagi satu pasien yang dinyatakan positif COVID-19. 

“Saya minta kepada masyarakat untuk tetap waspada. Sebab arti sembuh itu bukan berarti virus tidak bergerak. Satu pasien yang kemarin dinyatakan positif itu tidak dari tracing pasien sebelumnya. Artinya bahwa virus hidup masuk dari mana-mana," pungkasnya. 
 

Baca Juga: Tiga Orang Sembuh, Kota Malang Kembali Rawat Satu Pasien COVID-19

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya