Kembali Beroperasi, Swalayan Lai-Lai Pastikan Tak Ada Karyawan Positif

Malang, IDN Times - Manajemen swalayan Lai-Lai yang berada di Jl Semeru, Kota Malang akhirnya angkat bicara mengenai kasus yang sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu. Mereka memberikan klarifikasi atas kasus yang kemudian sempat membuat swalayan Lai-Lai ditutup sementara oleh Satpol PP pada Senin (7/2/2022).
Penindakan tersebut dilakukan setelah adanya postingan viral di media sosial Facebook. Unggahan tersebut dikirim oleh sebuah akun bernama Reza Fahd Adrian yang menyatakan bahwa dirinya bisa berbelanja dengan bebas di swalayan Lai-Lai meski saat itu tengah positif COVID-19.
Karena hal tersebut, Pemkot Malang bersama dengan Satpol PP kemudian mendatangi lokasi swalayan dan melakukan swab antigen massal pada seluruh karyawan. Saat itu, baik pemkot maupun Satpol PP menyatakan bahwa dari hasil swab antigen dinyatakan ada satu karyawan yang positif.
1. Pastikan tak ada karyawan positif
Kuasa Hukum Swalayan Lai-Lai, H. Toha menjelaskan bahwa adanya informasi yang menyatakan satu karyawan Swalayan Lai-Lai dinyatakan positif hasil dari swab antigen Pemkot Malang dipastikan tidak benar. Ia menjelaskan bahwa saat itu memang ada menunjukkan hasil reaktif tetapi bukan positif COVID-19. Pihak manajemen kemudian melakukan tes PCR kepada sekitar 30 karyawan dengan rincian 20 karyawan toko dan 10 karyawan kafe. Hasilnya memang tidak ditemukan ada yang positif COVID-19.
"Peru diketahui bahwa penutupan sementara yang dilakukan kemarin bukan karena ada yang positif. Tetapi karena ada kekurangan prokes yakni PeduliLindungi. Kemarin kami sudah berikan klarifikasi dan penjelasan kepada Pemkot Malang dan Satpol PP. Termasuk juga kami lampirkan hasil tes dari karyawan. Setelah itu, penyegelan dicabut dan Lai-Lai boleh beroperasi kembali," katanya Sabtu (12/2/2022).
2. Layangkan somasi terbuka pada pelancong viral
Lebih jauh, Toha menjelaskan bahwa pihaknya melakukan somasi terbuka kepada orang yang mengunggah foto kemudian menjdi viral tersebut. Hal itu lantaran unggahan tersebut sudah merugikan pihak Lai-Lai. Karena penutupan tersebut, swalayan Lai-Lai mengalami kerugian cukup besar, termasuk juga pelaku UMKM yang menitipkan produknya.
"Kami layangkan somasi terbuka agar dia yang memposting dan kemudian jadi viral tersebut segera melakukan klarifikasi dan permintaan maaf kepada Swalayan Lai-Lai melalui media. Kami memberikan waktu 3x24 jam kepada yang bersangkutan untuk melakukan itu," imbuhnya.
3. Siap tempuh langkah hukum
Toha menyebut bahwa kerugian yang dialami kliennya serta mitra UMKM yang ada di swalayan tersebut cukup besar. Tercatat kerugian Swalayan Lai-Lai diperkirakan mencapai Rp500 juta karena harus tutup selama kurang lebih lima hari akibat peristiwa tersebut. Untuk itu, ia meminta segera ada klarifikasi secara terbuka dari yang bersangkutan melalui media. Agar semuanya menjadi jelas dan tidak ada lagi ketakutan dari masyarakat untuk berbelanja di swalayan tersebut.
"Kalau lebih dari waktu yang sudah kami tentukan yang bersangkutan tidak melakukan klarifikasi dan permintaan maaf, maka kami akan melakukan langkah hukum baik pidana maupun perdata," sambungnya.
Baca Juga: Ritel Modern Ini Ditutup karena Pegawai Terpapar COVID-19
4. Pastikan Swalayan Lai-Lai patuh aturan
Terlepas dari itu, Toha memastikan bahwa saat ini Swalayan Lai-Lai sudah dalam keadaan bersih dan steril. Karyawan yang ada di dalamnya juga dalam keadaan sehat. Mereka juga sudah mendapatkan dua kali dosis vaksin sebagai syarat bisa bekerja. Kemudian untuk protokol kesehatan yang sebelumnya sempat dipermasalahkan kini sudah dibenahi dan dilengkapi.
"Jadi masyarakat tidak perlu khawatir lagi. Setiap sepekan sekali, juga sudah dilakukan pembersihan dan penyemprotan desinfektan, jadi semuanya aman," pungkasnya.
Baca Juga: Ritel Modern Ini Ditutup karena Pegawai Terpapar COVID-19