Jemaah Haji Asal Malang Gagal Berangkat karena Dianggap Pikun
IDN Times/ Alfi Ramadana
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Keinginan Muhammad Jaiz (76) untuk menunaikan ibadah haji tahun 2019 ini urung terlaksana. Pembatalan ini terjadi setelah dirinya gagal dinilai menderita pikun. Jaiz dipulangkan setelah sempat satu hari berada di asrama haji embarkasi Surabaya.
1. Sudah sempat berangkat
IDN Times/ Alfi RamadanaMenurut penuturan sang putra, Imamuddin (27), sang ayah sebelumnya sudah sempat berangkat menuju embarkasi Surabaya pada 12 Juli lalu. Namun, baru sehari berada di asrama haji embarkasi Surabaya, dirinya mendapat kabar bahwa ayahnya tidak memungkinkan untuk turut berangkat ke tanah suci.
"Awalnya pihak panitia menyanggupi untuk keberangkatan bapak. Tetapi baru sehari berangkat, saya dikabari bahwa bapak tidak bisa berangkat. Justru malah minta pulang untuk mengambil sarung," paparnya saat ditemuo di rumahnya di desa Ganjaran,Gondanglegi, Kabupaten Malang.
2. Keluarga ikhlas menerima
IDN Times/ Alfi RamadanaSetelah mendapat kabar tersebut, Imamuddin langsung berembuk dengan keluarganya. Setelah mempertimbangkan semuanya, keluarga akhirnya memilih membawa pulang Jaiz. Meskipun sebenarnya reaksi keluarga juga bermacam-macam.
"Kalau keluarga yang ada di Malang bisa menyadari. Sebab, memang kondisi bapak tidak memungkinkan untuk berangkat," jelas anak kesepuluh dari 11 bersaudara itu.
Baca Juga: Tak Jadi ke Mekkah, Dua Calon Jemaah Haji Dirujuk ke RSJ Menur
3. Sudah gelar syukuran
IDN Times/ Alfi RamadanaImamuddin menambahkan bahwa sebelum berangkat keluarganya sudah sempat menggelar syukuran. Namun demikian, dirinya menilai bahwa hal ini sebagai keputusan terbaik. Sebab dikhawatirkan jika dipaksakan berangkat justru akan merepotkan.
"Kami khawatir justru merepotkan. Untuk itu, keluarga memutuskan untuk membawa pulang bapak terlebih dulu," sambungnya.
4. Upayakan berangkat tahun depan
IDN Times/ Alfi RamadanaMeskipun gagal berangkat, bukan berarti Muhammad Jaiz tak bisa berangkat. Ia masih memiliki kesempatan untuk menunaikan ibadah haji pada tahun depan. Untuk itu, saat ini keluarga masih terus mengupayakan pengobatan bagi Jaiz. Harapanya agar tahun depan Jaiz bisa menunaikan ibadah haji sesuai dengan yang selama ini direncanakan.
"Kami dari keluarga pastinya ingin bapak bisa berangkat. Maka dari itu kami berupaya mencarikan pengobatan atau theraphy. Sebenarnya kalau masalah fisik bukan kendala. Tetapi memang psikologinya yang sedikit yang lupa," tandasnya.
Baca Juga: Nenek Salkah, Pemulung Asal Lamongan yang Akhinya Berangkat Haji
