Malang, IDN Times - Kepolisian saat ini sudah memeriksa 29 orang atas peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) lalu. Sebanyak 23 saksi merupakan anggota Polri. Sementara 6 orang sisanya adalah panitia pelaksana (Panpel) dan saksi lainnya. Tim Labfor juga telah mengumpulkan beberapa alat bukti.

"Labfor masih mendalami 6 titik CCTV di Stadion Kanjuruhan. Enam titik CCTV itu berada di pintu 3, 9, 10, 11, 12 dan 13," urai Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo, Selasa (4/10/2022). 

Lebih jauh, Dedi menjelaskan bahwa saat ini masih dilakukan analisis terkait titik-titik di mana jatuh korban cukup banyak. Hasil analisa itu nanti akan menjadi alat bukti sebelum penyidik menetapkan tersangka. Saat ini, tim Inafis juga masih melakukan identifikasi di TKP  maupun di luar TKP. 

"Tim investigasi masih bekerja, jadi kami tidak ingin berandai-andai. Semua keterangan kami kumpulkan, termasuk dari pihak masyarakat juga kami minta keterangan," imbuhnya. 

Pemeriksaan saksi sendiri masih akan terus berlanjut sampai besok. Termasuk juga kaitan dengan PT LIB, Panpel dan lainnya. Sebab, ada informasi bahwa sempat ada pengajuan perubahan waktu pelaksanaan pertandingan. 

"Semua dilakukan dengan mengedepankan prinsip ketelitian, kehati-hatian dan pembuktian secara ilmiah," sambungnya.  

Sementara itu, Dedi menyebut untuk data jumlah korban meninggal masih tetap di angka 125 orang. Sementara untuk korban luka bertambah menjadi 467 dengan 32 orang luka berat. Para korban dirawat di beberapa rumah sakit seperti RSSA, RSUD Kanjuruhan, RS Hasta Beata dan RSI Aisyiah. "Untuk data tersebut kami dapat dari Pusdokkes," imbuhnya. 

Baca Juga: Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan 125 Orang