Hari Raya Imlek, Perajin Lampion Kewalahan Layani Pesanan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Berkah perayaan Imlek tidak hanya dirasakan oleh warga etnis Tionghoa saja. Para perajin lampion di Malang juga ikut bahagia lantaran pesanan lampion meningkat pesat. Selama periode jelang Imlek, para perajin lampion bisa menerima pesanan hingga tiga kali lipat dari hari biasa.
1. Sejak dua bulan jelang Imlek sudah ramai
Hal itu seperti diungkapkan oleh Yoga, salah seorang perajin lampion di Jl Juanda, Kota Malang. Jelang Imlek kali ini dirinya bisa melayani tiga kali lipat pesanan lampion dari hari biasa. Pesanan tersebut datang dari berbagai tempat tidak hanya kota Malang, melainkan juga dari wilayah di luar kota Malang.
"Kalau jelang Imlek begini bisa melayani pesanan hingga 4500 buah. Kalau bulan biasa hanya kisaran 1000 lampion saja," ucapnya Selasa (21/1).
2. Layani sesuai pesanan
Sejauh ini, Yoga mengakui bahwa tidak ada batas minimal dalam pemesanan lampion. Sehingga mayarakat yang ingin memesan bisa langsung datang memesan sesuai jumlah yang mereka inginkan. Sebagian besar yang memesan lampion digunakan untuk dekorasi.
"Kalau Imlek seperti ini tidak yang paling banyak lampion warna merah. Sama yang beda tiap tahun hanya gambarnya menyesuaikan dengan shionya," tambahnya.
3. Omset meningkat tiga kali lipat
Meningkatnya jumlah pesanan juga berbanding lurus dengan omset. Jika pada bulan biasa omset hanya di kisaran Rp15 juta. Sementara kalau memasuki masa-masa Imlek bisa mencapai tiga kali lipat. Hal itu bisa berubah sesuai dengan ukuran lampion yang dipesan.
"Harga yang ditawarkan mulai Rp15 ribu paling murah sampai dengan Rp100 ribu," sambungnya.
Baca Juga: Tahun Baru Imlek, Pemilik Barongsai di Tuban Banjir Tawaran Manggung
4. Memberdayakan warga
Terlepas dari itu, Yoga mengakui bahwa peningkatan pesanan tersebut menjadi berkah tersendiri. Terutama untuk masyarakat sekitar untuk bisa saling memberdayakan. Sehingga hal itu juga bisa membuat ekonomi masyarakat menjadi meningkat.
"Kalau saya ini ada sembilan orang yang ikut menggarap. Jadi lebih bisa cepat produksinya," tandasnya.
Baca Juga: Resep Mi Panjang Umur Khas Imlek, Begini Cara Membuatnya yang Enak