Fenomena Awan Warna Merah Berpetir, Ini Penjelasan BMKG  

Merupakan fenomena optik atmosfer

Malang, IDN Times - Sebuah video viral menunjukkan gumpalan awan berwarna sedikit kemerahan tampak di puncak Gunung Arjuno dan Welirang, Senin (13/12/2021). Gumpalan awan berwarna kemerahan tersebut juga disertai kilatan petir yang tampak menyambar. Pemandangan tersebut membuat sebagian masyarakat khawatir bahwa akan terjadi sesuatu yang buruk. 

1. Fenomena optik atmosfir

Fenomena Awan Warna Merah Berpetir, Ini Penjelasan BMKG  Tangkapan gambar awan berwarna kemerahan di langit. Dok/istimewa

Menanggapi hal tersebut BMKG Karangploso menjelaskan bahwa kejadian tersebut merupakan fenomeba biasa. Berdasarkan beberapa video yang beredar, fenomena tersebut terjadi dilangit kawasan utara Mojokerto hingga Sidoarjo. 

"Fenomena awan terlihat berwarna merah, merupakan hal yg biasa terjadi. Hal tersebut merupakan salah satu contoh fenomena optik atmosfer," papar Anung Suprayitno, Kepala Stasiun Klimatologi UPT BMKG Klimatologi Karangploso, Senin (13/12/2021). 

2. Warna merah karena pembiasan cahaya matahari

Fenomena Awan Warna Merah Berpetir, Ini Penjelasan BMKG  Tangkapan gambar awan berwarna kemerahan di langit. Dok/istimewa

Anung menambahkan bahwa warna kemerahan yang tampak dilangit dikarenakan adanya pembiasan cahaya matahari oleh partikel-partikel yang ada di atmosfer. Hal itu kemudian menghasilkan energi yang rendah, gelombang panjang, dan memunculkan warna kemerahan. Semakin rendah posisi matahari dari garis cakrawala, maka semakin rendah pula cahaya merah yang dicapai.


"Fenomena langit kemerahan ini biasanya memang terjadi pada sore menjelang malam hari," tambahnya. 

3. Juga dipicu awan cumulonimbus

Fenomena Awan Warna Merah Berpetir, Ini Penjelasan BMKG  Tangkapan gambar awan berwarna kemerahan di langit. Dok/istimewa

Berdasarkan laporan radar radar BMKG Juanda terpantau sejak sore hingga malam memang terlihat ada pertumbuhan awan Cumulonimbus disekitar lokasi pada video. Awan Cumulonimbus adalah satu-satunya jenis awan yang dapat menghasilkan petir. Sambaran kilat dari awan ini menambah cahaya kemerahan dari langit. 

"Diharapkan masyarakat agar tidak panik. Tetap selalu memantau dan menari informasi yang valid. Agar terhindar dari isu-isu yang tidak bertanggung jawab," sambungnya. 

Selain itu, terkait kilatan petir yang tak ada suaranya menurut Anung lantaran posisi lokasi cukup jauh dengan tangkapan gambar video. Awan cumulusnimbus (CB) memanh menimbulkan guntur atau petir. Baru akan terdengar gelegarnya jika jaraknya dekat.


"Kalau jaraknya cukup jauh maka yang sampai dan terlihat hanya kilatnya saja," tandasnya. 

Baca Juga: Kota Batu Level 2 PPKM, Arjuno Welirang Masih Tutup  

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya