Ekonomi Kreatif Berkembang Pesat, Kota Malang Masuk Nominasi Kota Kreatif 

Sektor ekonomi kreatif berkembang pesat di kota Malang

Malang, IDN Times -Pertumbuhan sektor ekonomi kreatif di Kota Malang mengalami pertumbuban pesat selama dua tahun terakhir. Dua subsektor yang paling berkembang dalam industri ini adalah game dan aplikasi.

Pada tahun 2017 perusahaan, startup dan studio pada bidang ini sejumlah 92 dan dalam kurun waktu 2 tahun meningkat pesat menjadi 151 perusahaan. Perkembangan sektor ekonomi kreatif yang cukup signifikan tersebut pun membuat Kota Malang masuk dalam nominasi kota kreatif.

1. Bertransformasi jadi pusat dagang dan jasa

Ekonomi Kreatif Berkembang Pesat, Kota Malang Masuk Nominasi Kota Kreatif Dok/ Istimewa

Hal itu disampaikan oleh Wali Kota Malang, Sutiaji bersama Malang Creative Fusion (MCF) dalam paparan bertajuk “Menuju Malang Digital Creative City”, di hadapan para juri dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).  Pada kesempatan tersebut wali kota menjelaskan bahwa Kota Malang saat ini tengah bermetamorfosa sebagai pusat perdagangan dan jasa di Malang Raya. 

"Kota Malang banyak ditunjang dengan banyak kampus ternama, pariwisata yang menggeliat dan ekonomi kreatif yang berkembang pesat. Sehingga saat ini menjadi pusat perdagangan dan jasa di kawasan Malang Raya,” kata Wali Kota Malang, Sutiaji.

2. Serap tenaga kerja

Ekonomi Kreatif Berkembang Pesat, Kota Malang Masuk Nominasi Kota Kreatif Dok/ Istimewa

Imbas dari meningkatnya sektor industri ekonomi kreatif tersebut adalah serapan tenaga kerja. Apalagi untuk subsektor industri bidang game dan aplikasi tersebut berdampak positif pada perekonomian masyarakat. Data Pemerintah Kota Malang menyebut hingga saat ini, subsektor game dan aplikasi mampu menyerap lebih dari 2200 tenaga kerja, 624 personal linear dan aktif dalam bidang tersebut.

Dari jumlah 151 perusahaan bidang aplikasi dan game yang ada di Kota Malang tersebut, terdapat 7 studio game dan 144 studio aplikasi. Adapun kualifikasinya adalah 8 perusahaan besar dengan pendapatan mencapai lebih Rp 10 miliar per tahun. Lalu juga ada 20 perusahaan sedang dengan penghasilan mencapai Rp 1 miliar rupiah sampai maksimal Rp 10 miliar per tahun dan 123 perusahaan kecil dengan pendapatan berkisar antara Rp 100 juta sampai Rp 999 juta per tahun.

"Ekonomi kreatif dipandang mampu menjadi pengungkit kesejahteraan masyarakat, menjadi jawaban penciptaan lapangan pekerjaan, implementasi smart city, serta menjawab tantangan dalam era industri 4.0,” sambung Sutiaji. 

3. Luncurkan program pendukung

Ekonomi Kreatif Berkembang Pesat, Kota Malang Masuk Nominasi Kota Kreatif Dok/ Istimewa

Demi mendukung pengembangan subsektor kratif game dan aplikasi, Pemkot Malang telah meluncurkan program pendukung diantaranya yakni 45 program jangka pendek, 34 program jangka menengah dan 55 program jangka panjang. Program termasuk rencana membangun Malang Creative Centre pada tahun 2020 mendatang.


“Kita berharap dengan masuknya Kota Malang sebagai 10 nominasi kota kreatif ini menjadi pelecut bersama dalam mengambangkan industri ekonomi kreatif yang saat ini berkembang cukup pesat,” tambahnya.

Baca Juga: Pelaku Industri Kreatif Didorong Komersialkan Kekayaan Intelektual

4. Lakukan kerjasama dengan Kota Batu dan Kabupaten Malang

Ekonomi Kreatif Berkembang Pesat, Kota Malang Masuk Nominasi Kota Kreatif Dok/ Istimewa

Lebih jauh, Pemkot Malang juga melakukan kerjasama dengan Pemkot Batu dan Pemkab Malanh. Dalam nota perjanjian dengan Pemerintah Kota Batu dan Pemerintah Kabupaten Malang, terdapat juga MoU terkait dengan pengembangan ekonomi kreatif dengan melihat potensi masing-masing daerah. 


“Tentu hal ini sangat positif dan kita optimis Kota Malang bisa menjadi 4 kota sebagai role model kota kreatif di Indonesia,” pungkas Sutiaji. 

Baca Juga: Viral Video Parkir Lampaui Tarif Normal, Dishub Malang Amankan Pelaku

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya