Efek Virus Corona, Penumpang Kereta Api di Kota Malang Menurun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malang, IDN Times - Jumlah penumpang yang melalui Stasiun Kota Malang mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir. Hal itu merupakan imbas dari penyebaran virus corona di Indonesia. Banyak masyarakat yang memang lebih memilih untuk tinggal di dalam rumah.
1. Penurunan hingga 60 persen
Wakil Kepala Stasiun Malang Kota Malang Moch. Nur Ghozuli menjelaskan, dalam kurun waktu empat hari terakhir penurunan okupansi penumpang sangat terasa. Bahkan persentase penurunan mencapai 40 persen untuk penumpang naik dan 60 persen untuk penumpang yang turun.
"Empat hari terakhir memang sangat terasa. Penurunannya hingga 60 persen untuk penumpang yang turun," papar Ghozuli, Jumat (20/3).
2. Terus menurun dalam beberapa hari terakhir
Ghozuli menambahkan, berdasarkan data per tanggal 16 Maret, ada sekitar 4.347 orang penumpang yang naik dari Stasiun Malang Kota Baru. Lalu untuk penumpang yang turun mencapai 4.930. Setelah tiga hari berjalan atau tepatnya pada hari Kamis (19/3), penurunan mulai terasa. Angka penumpang yang naik hanya 3.381. Sementara unruk penumpang turun hanya diangka 1.888.
"Tahun lalu pada periode yang sama ada sekitar 5.700 penumpang. Beberapa tujuan seperti Yogyakarta dan Jakarta mengalami penurunan drastis," tambahnya
Baca Juga: Pemkot Malang Luncurkan SiCo, Bilik Sterilisasi Virus Corona
3. Perketat penjagaan untuk antisipasi virus corona
Di sisi lain, sejumlah antisipasi juga dilakukan oleh Stasiun Kota Malang. Terutama untuk meminimalisir kemungkinan menyebarnya virus corona. Salah satunya adalah dengan memperketat penjagaan di pintu boarding. Para penumpang akan dicek suhu tubuhnya satu per satu. Selain itu juga dilakukan sosial distancing di area boarding.
"Pemeriksaan terhadap penumpang lebih ketat untuk antisipasi," tambahnya.
4. Siapkan posko kesehatan
Selain melakukan pemeriksaan, KAI juga menyiapkan posko kesehatan. Posko kesehatan tersebut siap memberikan pelayanan selama 24 jam. Tiga orang petugas kesehatan akan secara bergantian berjaga untuk memastikan para penumpang bepergian dengan aman.
"Penanganan khusus juga disiapkan untuk penumpang yang sakit. Sementara jika memerlukan penanganan lanjut langsung dirujuk ke rumah sakit dengan ambulans. Tentu juga dengan menyertakan riwayat perjalanannya," tutupnya.
Baca Juga: Terdapat Kasus Positif Covid-19, Surabaya dan Malang Masuk Zona Merah