Diduga dari Lilin, Empat Bersaudara Tewas Akibat Kebakaran Rumah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Batu, IDN Times - Kebakaran rumah kontrakan terjadi di kawasan Jl Hasanudin, Dusun Jeding, Kecamatan Junrejo Kota Batu, Selasa (23/7) malam pukul 21.30 WIB. Empat anak menjadi tewas setelah tak bisa menyelamatkan diri saat kebakaran terjadi di rumah kontrakan yang ditempati oleh kedua orangtuanya.
Empat korban tersebut adalah Rahma Ramadhani (10), Na'illah Fathinah Sholihah (9), Annisa Dzahro (7) dan Naufal Nasrulloh. Keempat anak tersebut merupakan putra pasangan Abdullah dan Herlina. Sementara dua anak lainnya berhasil selamat setelah dibawa keluar oleh orangtuanya. Pusdalops BPBD Kota Batu menduga kebakaran disebabkan lilin yang lupa dimatikan. Maklum saat itu tengah terjadi pemadaman listrik.
1. Penghuni sempat tertidur
Menurut saksi kejadian, pada saat sebelum terjadi kebakaran, listrik di sekitar kawasan Jl Hasanudin, Junrejo, Kota Batu memang sedang pemadaman. Hal itu seeprti disampaikan oleh Mamat Surahmat yang juga turut membantu proses pemadaman api. Ia bersama rekan-rekanya awalnya sudah tertidur.
"Sekitar pukul 21.30 WIB ada yang teriak-teriak minta tolong. Begitu ada teriakan minta tolong tersebut saya bangun dan langsung keluar. Saya melihat api sudah membesar dan langsung berusaha membantu memadamkan api dengan alat seadanya. Setelah itu baru pemadam kebakaran datang ke lokasi," bebernya.
2. Tak mengetahui ada korban
Mamat mengakui saat kejadian dirinya tidak mengetahui jika saat kejadian kebakaran tersebut terdapat empat anak yang masih berada di dalam rumah. Ia baru mengetahui setelah berupaya memadamkan api sekitar 15 menit. Namun, lantaran api yang sudah membesar, dirinya dan warga lainya sudah tak bisa berbuat banyak untuk menyelematkan keempat anak tersebut.
"Kebetulan posisi saya di belakang. Jadi tidak tahu kalau ada anak-anak di dalam rumah. Saya baru tahu setelah orang tuanya kebelakang dan bilang kalau ada korban di dalam," jelasnya.
3. Api berasa dari depan
Lebih jauh, Mamat menerangkan bahwa dugaan api berasal dari ruangan depan. Hal itu lantaran api paling besar berasal dari ruangan tersebut. Namun, dirinya tak tahu persis seperti apa awal kebakaran tersebut. Sebab, saat dirinya bangun, api sudah mulai membesar.
"Saat saya bangun, api sudah membesar. Jadi saya berusaha untuk menyirami dari belakang agar api tidak menyebar ke belakang," sambungnya.
Baca Juga: Kumpulkan Sumbangan, Risma Berikan Bantuan ke Korban Kebakaran
4. Sudah dua tahun tempati rumah tersebut
Sementara itu, menurut ketua RT 02 RW 05 Dusun Jeding, Desa Junrejo, Nur Fatoni menjelaskan bahwa keluarga Abdullah memang sudah menempati rumah tersebut sejak dua tahun lalu. Sehari-hari keluarga tersebut bekerja di yayasan Ar Rohmah dan Al Husna. Namun, sebenarnya keluarga tersebut merupakan warga Landungsari, Kota Malang. Sementara itu, saat kejadian kebakaran dirinya tidak mengetahui kalau ada anak-anak yang masih berada di dalam rumah.
"Awalnya kami tidak tahu. Setelah bertanya sama yang punya rumah baru kami tahu kalau ada empat anak yang ada di dalam. Tetapi karena api sudah membesar dan sudah membakar atap rumah, bahkan gentang-gentengnya sudah berjatuhan. Jadi kami sudah kesulitan untuk menolong," jelasnya.
5. Terkejut terjadi kebakaran
Kebakaran tersebut tentu saja membuat warga sekitar terkejut. Apalagi, sebelum kejadian, mereka masih terlihat bermain dan membeli jajanan di sekitar rumah.
"Saya melihat sebelum kebakaran anak-anak itu masih bermain dan beli jus di warung depan. Memang pada saat kejadian lampu mati dan saat lampu nyala, api sudah membesar," tandasnya.
Baca Juga: Kebakaran Gunung Panderman Masih Terjadi, Khofifah Ambil Langkah Ini