Cerita Aremania Bareng Sempat Terjepit 30 Menit Saat Tragedi

Selamat lantaran berpegangan pada besi pembatas tembok

Malang, IDN Times - Ozy Maulana masih mengingat betul bagaimana tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) terjadi. Warga Kelurahan Bareng, Kecamatan Klojen, Kota Malang itu berada di tribun 14 saat chaos terjadi di Stadion Kanjuruhan usai laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya. Ia sempat berdesak-desakan saat terjadi kerusuhan usai pertandingan. 

1. Awalnya situasi kondusif

Cerita Aremania Bareng Sempat Terjepit 30 Menit Saat TragediEvakuasi para korban kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang. (IDN Times/Alfi Ramadana)

Ozy menceritakan bahwa seusai laga, sebenarnya situasi cukup kondusif. Pada saat itu, dirinya dan beberapa teman yang berada di tribun 14 memang masih berada di dalam guna menghindari kepadatan di pintu keluar. Tak berselang lama, ada beberapa Aremania yang masuk ke lapangan mendatangi pemain. Hal itu kemudian memicu Aremania lain untuk coba merangsek ke lapangan. 

"Kami yang di tribun 14 tidak ada yang turun ke lapangan. Situasi juga masih aman meskipun di bawah ada yang masuk ke lapangan. Tetapi tiba-tiba ada tembakan gas air mata mengarah ke tribun. Hal itu kemudian membuat situasi menjadi kacau dan semua kemudian berebut keluar. Tetapi pada saat bersamaan pintu keluar belum dibuka. Jadi itu yang membuat berdesakan," katanya Senin (3/10/2022). 

Baca Juga: Bonek Kirim Doa untuk Tragedi Kanjuruhan

2. Sempat terjepit hampir 30 menit

Cerita Aremania Bareng Sempat Terjepit 30 Menit Saat TragediKerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang usai pertandingan Arema FC Vs Persebaya Surabaya. (IDN Times/Alfi Ramadana)

Ozy menambahkan dalam situasi chaos tersebut dirinya dan beberapa teman coba mengamankan beberapa anak-anak yang bersama mereka. Setelah itu, ia berusaha untuk menuju pintu keluar. Tetapi karena kondisi pintu belum terbuka, Ozy mengaku sempat terjadi dorong-dorongan. Beruntung dirinya berada pada sisi kiri dan mendapat pegangan besok yang tertempel di tembok. Meskipun ia menyebut bahwa saat itu dirinya berada dalam situasi antar hidup dan mati. 

"Saya berpegangan pada besi itu sama temen saya sambil berusaha bertahan. Pernafasan sesak juga mata perih. Ada sekitar 30 menitan saya dalam posisi terjepit itu. Saat itu sudah saya sudah pasrah karena situasinya memang berdesakan," imbuhnya.

3. Pintu keluar terbuka setelah digedor-gedor

Cerita Aremania Bareng Sempat Terjepit 30 Menit Saat TragediMenteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy menjenguk korban tragedi Kanjuruhan yang dirawat di rumah sakit (RS). (dok. Kemenko PMK)

Setelah hampir 30 menit berdesakan baru pintu keluar bisa dibuka. Ozy menyebut bahwa yang membantu membuka pintu juga Aremania yang sudah berada di luar. Saat itu, perlahan penonton yang berdesakan mulai bisa keluar walaupun beberapa juga sudah terlihat lemas karena kekurangan oksigen. 

"Saat itu yang saya lakukan hanya berusaha bertahan agar jangan sampai terjatuh. Karena kalau jatuh pasti bahaya. Saya juga minta bantuan teman saya yang dibelakang untuk bisa " sambungnya. 

Pada saat situasi berdesakan tersebut, Ozy mengakui sempat melihat ada salah satu Aremania juga yang terjatuh. Saat itu, dirinya berusaha untuk membantu, tetapi karena situasi yang tidak memungkinkan, Ozy mengakui kesulitan membantu karena situasinya berdesakan. 

"Saya lihat dia sudah posisi tengkurap. Saya coba tarik bajunya tapi tidak bisa," tandasnya. 

Baca Juga: Arema FC Siap Tanggung Jawab Atas Insiden Kanjuruhan

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya